A.
Struktur
dan Fisiologi Otot
1. Otot Polos
Otot polos
adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara
kerjanya tidak disadari, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel.
Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti lambung dan usus.
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut yang homogen sehingga bila
diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos
berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos
dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan,
dinding pembuluh darah, saluran pernafasan.
Ø Ciri otot polos, yaitu:
·
Selnya berbentuk gelondong
·
Gerakan ototnya lambat dan tidak cepat lelah.
·
Bekerja diluar kesadaran
Ø Cara Kerja
Otot Polos
Bila otot p[olos berkontraksi, maka
bagian tengahnya membesar dan otot menjadi pendek. Kerutan itu terjadi lambat,
bila otot itu mendapat suatu rangsang, makreaksi terhadap berasal dari susunan
saraf tak sadar (otot involunter), oleh karena itu otot polos tidak berada di
bawah kehendak. Jadi bekerja di luar kesadaran kita.
Ø Otot polos memiliki bagian-bagian sebagai berikut :
1)
Membran plasma :
Membran
plasma pada otot sering disebut sarkolema (sarcolema). Dengan mikroskop cahaya
kurang jelas, tetapi dengan mikroskop elektron tampak sebgai selaput ganda
(double membrane), masing-masing :
a. Selaput
luar, tebalnya berkisar antara 25-30 Angstrom. Ruang intermedier, kira-kira 25
Angstrom.
b. Selaput
dalam, tebalnya 25-30 Angstrom
Pada daerah
hubungan posisi antara otot polos, selaput luar tampak menyatu. Hubungan ini
dianggap lebih serasi dari pada hubungan antar sel dengan desmosoma. Hubungan
ini berperan memperlancar transmisi impuls untuk kontraksi dari satu otot ke
otot yang lainnya. Pendapat lain mengatakan bahwa tenaga yang terjadi pada
waktu kontaksi dapat di pindahkan ke lain alat tubuh melalui serabut kolagen
atau elastis.
2) Sitoplasma
atau sarkolasma
Sering
disebut sarkoplasma (sarcoplasma). Sarkoplasma bersifat eosinofilik, Organoidnya,
antara lain :
a. Mitokondria
yang mengitari inti-endoplasma reticulum
b. Apparatus
Golgi- Miofibril
c. Sentriol
Yang menarik
perhatian adalah myofibril karena peranannya dalam kontraksi. Miofibril pada
otot polos sangat halus, dengan pewarnaan H.E sulit dilihat. Dengan mikroskop
elektron tampak miofilamen miosin berdiameter 5 mµ. Sarkoplasma di dekat inti
bebas dari filament dan di bagian tepi banyak pinocytic vesicle. Filamen
tersebut berakhir di daerah pekat sarkolema. Filamen aktin dan myosin juga
terdapat pada otot polos , berkontraksi dengan adanya adenosine trisfosfat.
Susunan filament aktin dan myosin pada otot polos belum jelas, berbeda dengan
otot skelet.
3) Inti
Berbentuk
lonjong memanjang dengan ujung tumpul, bergelombang pada saat terjadi
kontraksi.
Ø Susunan Otot
Polos
Pada organ tubuh lazimnya berkelompok membentuk lamina muskularis (lambung,
usus, uterus), tunika media (pembuluh darah), muskularis muskosa (usus), tetapi
dapat pula soliter (sendiri) misalnya pada villi usus halus, stroma kelenjar
kelamin jantan.
Hubungan antar otot polos
ditunjang oleh endomosium, yang mengandung serabut kolagen dan retikuler yang
cukup halus dan jarang terdapat sel-sel jaringan ikat di dalamnya. Dengan
pewarnaan khusus misalnya PAS serabut retikuler tampak jelas, bahkan
membungkus/mengitari otot polos. Hubungan antar otot polos dengan penyatuan
selaput luar di sebut nexus, melalui hubungan inilah impuls dapat berpindah
dengan cepat.
Pemisahan masing-masing sel (serabut) otot polos di lakukan dengan
menggunakan asam nitrat. Asam nitrat ini berfungsi melakukan maserasi
endomesium.
Ø Otot polos
terdapat pada :
a) Alat jeroan
berupa lamina muskularis dan muskularis mukosa, misalnya usus, lambung dan
eshopagus
b) Saluran
pernafasan, misalnya bronchus, broncheolus, dan trachea
c) Dinding
pembuluh darah, membentuk tunika media
d) Saluran
urogenital, misalnya pelvis renalis, vesika urinaria,ureter, duktus deferens,
epididimis dll
e) Kulit :
muskulus arektorpili
f) Mata :
muskulus siliaris, muskulus konstriktor dan dilatator pupile.
Jaringan otot polos mempunyai
serbut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop
tampak polos atau tidak bergaris-garis.
2.
Otot lurik
Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti
banyak, letaknya di pinggir, panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron. Sel
otot lurik ujungnya selnya tidak menunjukkan batas yang jelas dan miofibril
tidak homogen akibatnya tampak serat-serat lintang. Otot lurik di bedakan
menjadi 3 macam, yaitu: otot rangka, otot lurik, dan otot lingkar. Otot-otot
rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi menggerakkan tulang. Otot
ini bila di lihat di bawah mikroskop, maka tampak susunannya serabut-serabut
panjang yang mengandung banyak inti sel, dan tampak adanya garis-garis terang
di selingi gelap yang melintang (Ville,1984).
Otot-otot kulit seperti yang terdapat pada roman muka termasuk otot-otot
lurik berada di bawah kehendak kita. Perlekatannya pada tulang dan kulit,
tetapi ada juga terdapat dalam kulit seluruhnya. Otot-otot yang merupakan
lingkaran di sebuah otot lingkaran, misalnya otot yang mengelilingi mulut dan
mata
Otot
lurik (otot rangka), otot ini terdapat dan melekat pada rangka. Otot ini
menggerakkan tulang-tulang anggota tubuh dengan kontraksi yang kuat dan cepat.
Dalam satu serabut otot lurik terdapat banyak inti yang terletak di bagian
pinggir. Miofibril otot ini memiliki garis-garis gelap dan
garis-garis terang. Sifat gerakan otot lurik menurut kehendak kita atau
perintah otak dan tidak tahan kelelahan. Otot rangka merupakan jenis otot
yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak),
bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang
terletak di tepi sel. Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena
sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka
Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah
pengaruh saraf sadar. Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah
mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di
sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot
bergaris melintang. Contoh otot pada lengan. Kontraksi otot lurik berlangsung
cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di
bawah pengaruh saraf sadar. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan
melindungi kerangka dari benturan keras.
Ø Ciri otot lurik, yaitu:
a) Selnya
berbentuk silindris dengan garis gelap terang,
b) Bekerja
secara sadar
c) gerakannya
cepat dan mudah lelah serta melekat pada rangka.
Ø Cara kerja
otot lurik
Bila otot lurik berkontraksi, maka
menjadi pendek dan setiap serabut turut dengan berkontraksi. Otot-otot jeis ini hanya berkontraksi
jika di rangsangan oleh rangsangan saraf sadar (otot valunter). Kerja otot
lurik adalah bersifat sadar, karena itu disebut otot sadar, artinya bekerja
menurut kemauan, karena itu di sebut otot sadar, artinya bekerja menurut
kemauan atau perintah otak. Reaksi kerja otot lurik terhadap perangsang cepat
tapi tidak tahan kelelahan.
Ø Struktur
Otot Lurik
Otot pengisi atau otot yang menempek
pada sebagian besar tulang kita (=skeletal) tampak bergaris-garis atau
berlurik-lurik jika dilihat melalui mikroskop. Otot tersebut terdiri dari
banyak kumpulan (bundel) serabut paralel panjang dengan diameter penampang
20-100 m yang di sebut serat otot. Panjang serat otot ini mampu mencapai
panjang serat otot ini mampu mencapai panjang otot itu sendiri dan merupakan
sel-sel berinti jamak (=multinucleated cells). Serat otot sendiri tersusun dari
kumpulan-kumpulan paralel seribu miofibril yang berdiameter 1-2 m dan memanjang
sepanjang sebuah serat otot.
Garis-garis pada otot lurik
disebabkan oleh struktur miofibril-miofibril yang saling berkaitan. Pada gambar
2, terlihat bahwa lurik itu merupakan daerah dengan densitas / kepadatan yang
silih berganti (antara padat dan renggang) dengan sebutan luriklurik A dan
lurik-lurik I. Pola-pola itu berepetisi dengan teratur sehingga tiap satu unit
pola dinamakan sarkomer.
Sarkomer m pada otot yang rileks dan
akan memendekμmemiliki panjang 2.5 - 3.0 saat otot berkontraksi. Antara
sarkomer satu dengan lainnya, terdapatlah lapisan gelap disebut disk Z
(=piringan Z). Lurik A terpusat pada daerah terang yang dinamakan daerah H yang
peusatnya terletak pada lurik / disk M. Jika kita melihat gambar 2 lebih teliti
lagi, maka terdapat sekelompok filamen yang tebal dan filamen tipis.
Filamen-filamen tebal dengan
diameter 150 Angstrom itu tertata secara paralel heksagonal dalam daerah yang
disebut daerah H. Sementara itu filamen-filamen tipis dengan diameter 70
Angstrom memiliki ujung yang terkait langsung dengan disk Z. Daerah yang
terlihat gelap pada ujung-ujung daerah A merupakan tempat relasi-relasi antara
filamen tebal dan filamen tipis. Relasi-relasi ini berupa cross-bridges
(=jembatan silang) yang berselang secara teratur.
a) Filamen-filamen
tebal tersusun dari Miosin
Filamen-filamen tebal pada
vertebrata (makhluk hidup bertulang belakang) hampir sebagian besar tersusun
dari sejenis protein yang disebut Miosin. Molekul miosin terdiri dari enam
rantai polipeptida yang disebut rantai berat dan dua pasang rantai ringan yang
berbeda (disebut rantai ringan esensial dan regulatori, ELC dan RLC). Miosin
termasuk protein yang khusus karena memiliki sifat berserat (=fibrous) dan
globular.
Secara umum, molekul miosin dapat
dilihat sebagai segmen berbentuk batang sepanjang 1600 Angstrom dengan dua
kepala globular. Miosin hanya berada dalam wujud molekul-molekul tunggal dengan
kekuatan ioniknya yang lemah. Bagaimanapun juga, protein-protein ini berkaitan
satu sama lain menjadi struktur.
Struktur tersebut ialah struktur
dari filamen tebal yang telah dibicarakan sebelumnya. Pada struktur itu,
filamen tebal merupakan suatu bentuk yang bipolar dengan kepala-kepala miosin
yang menghadap tiap-tiap ujung filamen dan menyisakan bagian tengah yang tidak
memiliki kepala satupun (=bare zone / jalur kosong). Kepala-kepala miosin
itulah yang merupakan wujud dari cross-bridges dalam berhubungannya dengan
miofibril-miofibril. Sebenarnya, rantai berat miosin berupa sebuah ATPase yang
menghidrolisis ATP menjadi ADP dan Pi dalam suatu reaksi yang membuat
terjadinya kontraksi otot. Jadi, otot merupakan alat untuk mengubah energi
bebas kimia berupa ATP menjadi energi mekanik. Sementara itu, fungsi rantai
ringan miosin diyakini sebagai modulator aktivitas ATPase dari rantai berat
yang bersambungan dengannya.
Di tahun 1953, Andrew Szent-Gyorgi
menunjukkan bahwa miosin yang diberi tripsin secukupnya akan memecah miosin
menjadi dua fragmen yaitu Meromiosin ringan (LMM) dan Meromiosin berat (HMM).
HMM dapat dipecah dengan papain menjadi dua bagian lagi yaitu dua molekul
identik dari subfragmen-1 (S1) dan sebuah subframen-2 (S2) yang berbentuk mirip
batang.
b) Filamen-filamen
tipis tersusun dari Aktin, Tropomiosin dan Troponin
Komponen penyusun utama filamen
tipis ialah Aktin. Aktin merupakan protein eukariotik yang umum, banyak
jumlahnya, dan mudah didapati. Aktin didapati dalam wujud monomer-monomer bilobal
globular yang disebut G-aktin yang secara normal mengikat satu molekul ATP
untuk tiap-tiap monomer. G-aktin itu nantinya akan berpolimerisasi untuk
membentuk fiber-fiber yang disebut F-aktin. Polimerisasi ini merupakan suatu
proses yang menghidrolisis ATP menjadi ADP dengan ADP yang nantinya terikat
pada unit monomer F-aktin. Sebagai hasilnya, F-aktin akan membentuk sumbu
rantai utama dari filamen tipis.
Tiap-tiap unit monomer F-aktin mampu
mengikat sebuah kepala miosin (S1) yang ada pada filamen tebal. Mikrograf
elektron juga menunjukkan bahwa F-aktin merupakan deretan monomer terkait
dengan urutan kepala ekor-kepala. Maka dari itu, F-aktin memiliki wujud yang
polar. Semua unit monomer F-aktin memiliki orientasi yang sama dilihat dari
sumbu fiber. Filamen-filamen tipis itu juga memiliki arah yang menjauhi disk Z.
Sehingga kumpulan-kumpulan filamen tipis yang menjulur pada kedua sisi disk Z
itu memiliki orientasi yang berlawanan.
Komposisi miosin dan aktin
masing-masing sebesar 60-70% dan 20- 25% dari protein total pada otot. Sisa
protein lainnya berkaitan dengan filamen tipis yakni Tropomiosin dan Troponin.
Troponin terdiri dari tiga subunit yaitu TnC (protein pengikat ion Ca), TnI
(protein yang mengikat aktin), dan TnT (protein yang mengikat tropomiosin).
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa kompleks tropomiosin – Troponin mangatur
kontraksi otot dengan cara mengontrol akses cross-bridges S1 pada posisiposisi
pengikat aktin.(Anonim, 2010)
c) Protein
minor pada Otot yang mengatur jaringan-jaringan Miofibril
Disk Z merupakan wujud amorf dan
mengandung beberapa protein berserat -aktinin (untuk mengikatkan_(fibrous).
Protein-protein lain itu ialah filamen-filamen tipis pada disk Z), desmin
(banyak terdapat pada daerah perifer / tepi disk Z dan berfungsi untuk menjaga
keteraturan susunan antar sesama miofibril), vimentin (bersifat sama dengan
desmin), titin (merupakan polipeptida dengan massa terbesar, berada sepanjang
filamen tebal sampai disk Z, dan berfungsi seperti pegas yang mengatur agar
letak filamen tebal tetap di tengah-tengah sarkomer), dan nebulin (berada di
sepanjang filamen tipis dan berfungsi untuk mempertahankan panjang filamen).
Sementara itu, disk M yang merupakan hasil penebalan akibat sambungan
filamen-filamen tebal itu juga mengandung C-protein dan Mprotein. Peranan kedua
protein itu ada pada susunan atau perkaitan antara filamen-filamen tebal pada
disk M.
Ø Bagian-bagian
otot Lurik(Otot Rangka)
Otot Kepala
Otot bagian ini dibagi menjadi 5 :
1) Otot pundak kepala: fungsinya
sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut juga muskulus
oksipitifrontalis, dibagi menjadi 2 :
·
Muskulus
frontalis, fungsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
·
Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik
kulit ke belakang.
2) Otot wajah berbagi atas :
·
Otot
mata (muskulus rektus okuli) dan otot bola mata sebanyak 4 buah
·
Muskulus
oblikus okuli /otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata
·
Muskulus
orbikularis okuli/ otot lingkar mata terdapat disekeliling mata, fungsinya
sebagai penutup mata atau otot sfingter mata
·
Muskulus
levator palpebra superior terdapat pada kelopak
mata. Fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu
membuka mata
3) Otot mulut/bibir dan pipi, terbagi
atas :
·
Muskulus
triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut, fungsinya menarik
sudut mulut ke bawah
·
Muskulus
quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo pinggir lekuk mata
menuju bibir atas dan hidung
·
Muskulus
quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada otot
leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke bawah
·
Muskolus
buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju mandibula
dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan makanan waktu
mengunyah
·
Muskulus
zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas waktu
senyum.
4) Otot pengunyah/otot yang bekerja
waktu mengunyah , terbagi atas:
·
Muskulus
maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka
·
Muskulus
temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang
·
Muskulus
pterigoid internus dan eksternus , fungsinya menarik rahang ke bawah ke depan
5) Otot lidah sangat berguna dalam
dalam membantu pancaindra untuk mengunyah.Muskulus genioglosus, fungsinya
mendorong lidah ke depan.Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke
atas dan ke belakang.
Otot Leher
Bagian
otot ini terbagi 3, yaitu :
·
Muskulus
platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada. berfungsi
menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan kulit bibir.
·
Muskulus
sternokleidomastoid disamping kiri kanan leher ada suatu tendo sangat kuat.
Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan, memutar kepala dan
kalau keduannya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan disamping itu
sebagai alat bantu pernafasan
·
Muskulus
longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Ketiga otot
ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke prosesus
spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan
kepala.
Otot Bahu
Otot
bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan dan
tulang belikat akromion yang teraba dari luar.
·
M.
Deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal di
bagian sisi tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise
tulang pangkal lengan. Di antara otot ini dan taju besar tulang
pangkal lengan terdapat kandung lendir. Fungsinya mengangkat lengan sampai
mendatar.
·
M.
Subskapularis (otot depan tulang belikat) otot ini mulai dari bagian depan
tulang belikat, menuju taju kecil tulang pangkal lengan, d bawah uratnya
terdapat kandung lendir. Fungsinya menengahkan dn memutar tulang humerus ke
dalam.
·
M.
Supraspinatus (otot atas balung tulang belikat). Otot ini berpangkal dilekuk
sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan.fungsinya mengangkat
lengan.
·
M.
Infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat). Otot ini berpangkal dilekuk
sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal
lengan. Fungsinya memutar lengan keluar.
·
M.teres
mayor (otot lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah tulang
belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Di antar otot lengan
bulat kecil dan otot lengan lengan bulat besar terdapat kepala yang
panjang dari muskulus triseps brakii. Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.
·
M.
Teres minor (otot lengan belikat kecil). Otot ini berpangkal disiku sebelah
luar tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal. Fungsinya memutar
lengan ke luar.
Otot Dada
a. Otot dada besar (muskulus pektoralis
mayor). Pangkalnya terdapat diujung tengah selangka, tulang dada dan rawan iga.
Fungsinya dapat memutar lengan kedalam dan menengahkan lengan., menarik lengan
melalui dada, merapatkan lengan kedalam.
b. Otot dada kecil (muskulus pektoralis
minor).terdapat dibawah otot dada besar, berpangkal di iga III,IV, dan V menuju
ke prosesus korakoid. Fungsinya menaikkan tulang belikat dan menekan bahu.
c. Otot bawah selangka (muskulus
sublavikula). Terdapat diantar tulang selangka dan ujung iga I, bagian dada
atas sebelah bawah os klavikula. Fungsinya menentapkan tulang selangka disendi
sebelah tulang dada dan menekan sendi bahu ke bawah dan kedepan.
d. Otot gergaji depan (muskulus seratus
anterior). Berpangkal di iga I sampai IX dan menuju ke sisi tengah tulang
belikat, tetapi yang terbanyak menuju ke bawah.
e. Otot dada sejati yaitu otot-otot
sela iga luar dan otot sels-sela iga dalam. Fungsinya mengangkat dan menurunkan
iga waktu bernapas. Otot dada bagian dalam disebut juga otot dada sejati, yaitu
dada yang membantu perapasan terdirir dari;
a) Muskulus interkostalis eksternal dan
internal terdapat diantara tulang-tulang iga. Fungsinya mengangkat dan menurunkan
tulang iga ke atas dan ke bawah pada waktu bernapas.
b) Muskulus diafragmatikus, merupakan
alat istimewa yang ditengahnya mempunyai aponeurosis yang disebut sentrum
tendineum. Bentuknya melengkung ke atas mengahadap ke rongga toraks, mempunyai
lobang tempat lalu aorta vena kava dan esofagus. Fungsinya menjadi batas antara
rongga dada dan rongga perut. Kontraksi dan relaksasinya memperkecil serta
memperbesar rongga dada waktu bernapas.
Otot Perut
Otot perut tersusun dari:
·
Muskulus
abdominis inetrnal (dinding perut). Garis di tengah dinding perut dinamakan
linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis ekternal). Otot yang tebal
dinamakan aponeurosis, memebentuk kandung otot yang terdapat disebelah kiri dan
kanan linea itu.
·
Lapisan
sebelah luar sekali dibentuk otot miring luar (muskulus obliqus eksternus
abdominasi). Berpangkal pada iga V yang bawah sekali. Serabut ototnya yang
sebelah belakang menuju ke tepi tulang panggul (krista iliaka). Serabut yang
depan menuju linea alba. Serabut yang tengah membentuk ikat yang terbentang
dari spina iliaka anterior superior ke simfisis.
·
Lapisan
kedua dibawah otot dibentuk oleh otot perut dalam ( M.obliqua internus
abdominis). Serabut miring menuju ke ats dan ke tengah . Aponeurosis terbagi 2
dan ikut membentuk kandung otot perut lurus mulai dari pedang rawan iga III
dibawah dan menuju ke simfisis. Otot ini mempunyai 4 urat melintang.
·
Muskulus
transversus abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke kosta III terus ke
simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang bentuknya melintang dibungkus
oleh muskulus rektus abdominis otot vagina
Otot yang
masuk ke dalam formasi bagian bawah dinding perut atau dinding abdominal
posterior :
a) Muskulus psoas, terletak di belakang
difragma bagian bawah mediastinum, berhubungan dengan quadratus lumborum di
dalamnya terdapat arteri, vena dan kelenjar limfe
b) Muskulus iliakus terdapat pada sisi
tulang ilium, sebelah belakang berfungsi menopang sekum, dan sebelah depan
menyentuh kolon desenden
Otot Punggung
1. Otot yang menggerakkan lengan
a) Trapezius (otot kerudung). Terdapat
di semua ruas-ruas tulang punggung. Berpangkal di tulang kepala belakang.
Fungsinya mengangkat dan menarik sendi bahu. Bagian atas menarik skapula ke
bagian medial dan yang bawah menarik ke bagian lateral.
b) Muskulus latisimus dorsi (otot
punggung lebar), berpangkal pada ruas tulang punggung yang kelima dari bawah
fasia lumboid, tepi tulang punggung dan iga III dibawah, gunanya menutupi
ketiak bagian belakang, menengahkan dan memutar tulang pangkal lengan kedalam.
c) Muskulus rumboid (otot belah
ketupat)., berpangkal dari taju duri , dari tulang leher V, ruas tulang
punggung V, disini menuju ke pinggir tengah tulang belikat. Gunanya
menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah.
2. Otot antara ruang tulang belakang
dan iga
Otot yang
bekerja menggerakkan tulang iga atau otot bantu pernafasan terdiri dari 2 otot
yaitu :
a. Muskulus Seratus posterior inferior
atau otot gergaji belakang bawah
Terletak
dibawah otot punggung lebar, berpanggal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke
iga V dari bawa. Gunanya menarik tulang iga ke bawah pada waktu berbafas.
b. Musklus seratus posterior, terletak
di bawah otot belah ketupat dan berpangkal di ruas tulang leher ke enam dan ke
tujuh dari ruas tulang pubnggung yang ke 2. Gunanya menrik tulang iga ke atas
waktu inspirasi
3. Otot punggung sejati
Terdiri atas:
a) Muskulus interspinalis tranversi dan
muskulus semispinalis, terdapat antara kiri kanan prosesus tranversus dan
prosesus spina. Fungsinya untuk sikap dan pergerakan tulang belakang
b) Muskulus sakrospinalis (muskulus
eroktor spina) terlatak di samping ruas tulang belakang kiri dan kanan.
Fungsinya memelihara dan menjaga kedudukan kolumna vertebra dan pergerakan dari
ruas tulang belakang
c) Muskulus quadratus lumborum,
terletak anatara krista iliaka dan os kosta, terdiri dari dua lapisan; fleksi
dari vertebra lumbalis dan diamping itu juga merupakan dinding bagian belakang
rongga perut.
Otot Pangkal Lengan
1. Otot-otot
ketul atau fleksor
a) Muskulus bisep braki (otot lengan
berkepala dua) otot ini meliputi dua buah sedi dan mempunya dua buah kepala
(kaput). Kepala yang panjang melekat di dalam sendi bahu, kepala yang pendek
melekatnya di sebelah luar dan yang kedua di sebelah dalam. Otot itu kebawah
menuju ke tulang pengumpil. Di bawah urat nya terdapat kandung lendir. Fungsi
nya membengkokkan lenga bawah siku meratakan hasta dan mengangkat lengan.
b) Muskulus brakialis (otot lengan
dalam) Otot ini berpangkal di bawah otot segi tiga di tulang pangkal lengan dan
menuju taju di pangkal tulang hasta funsinya membengkokkan lengan bawah siku
c) Muskulus korakobrakialis otot ini
berpanglal di prosesus korakoid dan menuju ke tulang pangkal lengan. Funginya
mengangkat lengan
2. Otot-otot kedang (ekstensor)
Muskulus triseps braki (oto lengan berkepala tiga)
a) Kepala berpangkal di sebelah
belakang tulang pagkal lengan dan menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang
lain
b) Kepala dalam dimulai di sebelah
dalam tulang pangkal lengan
c) Kepala panjang dimulai pada tulang
dibawah sendi dan ketiganya mempunyai sebelah urat yang melekat di olekrani.
Otot-otot sekitar Panggul
Otot ini berasal dari tulang panggul atau kolumna
vertebralis menuju ke pangkal paha
a. Sebelah depan bagian dalam dari
panggul terdapat :
1) Muskulus psoas mayor. Terbentang
dari prosesus tranfersi lumbalis menuju trokantel minor dan iliakus
2) Muskulus iliakus, berasal dari fosa
iliaka menuju trokanter minor
3) Muskulus psoas minor yang terletak
di muka psoas manyor. Ketiga otot ini di sebut juga otot iliopsoas, fungsinya
mengangkat dan memutar tungkai ke bagian luar.
b. Sebelah
belakang bagian luar terdapat
1) Muskulus gluteos maksimus merupakan
otot yang terbesar yang terdapat di sebelah lua panggul membentuk bokong.
Fungsinya, antagonis dari iliopsoas yaitu rotasi fleksi dan endorotasi femur
2) Muskulus gluteos medius dan minimus,
terdapat dibagian belakang sendi panggul dibawah gluteos maksimus. Fungsinya,
abduksi dan endorotasi dari femur dan bagian medius eksorotasi femur
Otot Gerak Bawah
v Otot tungkai atas
Otot
tungkai atas ( otot paha ), mempunyai selaput
pembugkus yang sangat kuat dan di
sebut fasia lata yang di bagi atas
3 golongan yaitu :
1) Muskulus abduktor
terdiri dari :
a) Muskulus abduktor
maldanus sebelah dalam
b) Muskulus abduktor
brevis sebelah tengah
c) Muskulus
abduktor longus sebelah luar
Ketiga
otot ini menjsdi satu yang di sebut
muskulus abduktor femoralis. Fungsinya
menyelenggarakan gerak abduksi pada femur.
2) Muskulus ekstensor (
quadriseps femoris ) otot berkepala empat.
Otot ini merupakan otot terbesar dari :
3) Muskulus rektus femoris
4) Muskulus vastus
leteralis eksternal
5) Muskulus vastus
medialis internal
6) Muskulus vastus
intermedial
7) Otot fleksor
femori ( Terdapat di bagian belakang bagian
paha ) terdiri dari :
a) Biseps femoris
otot berkepala dua. Fungsinya membengkokkan paha
dan meluruskan tungkai bawah.
b) Muskulus semi
membranosus, otot seperti selaput. Fungsinya
membengkokkan tungkai bawah.
c) Muskulus semi tendinosus, otot
seperti urat, fungsinya membengkokkan urat bawah
serta memutar kedalam.
d) Muskulus sartorius,
otot penjahit, bentuknya panjang seperti
pita, terdapat di bagian paha, fungsi
: eksorotasi femur memutar memutar ke luar
pada waktu lutut mengetul, serta membantu
gerakan fleksi femur dan membengkok keluar.
v Otot tungkai bawah
Terdiri dari
1) Otot tulang kering
depan muskulus tibialis anterior. Fungsinya
mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan
membengkokkan kaki.
2) Muskulus ekstensor
talangus longus. Fungsinya meluruskan jari
telunjuk ke tengah jari, jari manis dan
kelingking kaki.
3) Otot kedang
jempol, fungsinya meluruskan ibu jari kaki.
Urat-urat tersebut terpaut oleh ikat
melintang dan ikan silang sehingga otot
itu bisa membengkokkan kaki ke atas.
Otot-otot yang terdapat di belakang
mata kaki luar dipaut oleh ikat
silang dan ikat melintang. Berfungsi
dapat mengangkat kaki sebelah luar.
4) Otot ketul empu
kaki panjang ( muskulus falangus longus ).
Berpangkal pada betis, uratnya melewati
tulang jari dan melekat pad ruas jari
kaki. Fungsinya membengkokkan empu kaki.
5) Otot tulang betis
belakang ( muskulus tibialis posterior ).
Berpangkal pada selaput antara tulang dan
melekat pada pangkal tulang kaki. Fungsinya
dapat membengkokkan kaki di sendi tumit
dan telapak kaki dan telapak kaki
sebelah ke dalam.
6) Otot kedang jari bersama.
Letaknya di punggung kaki, fungsinya dapat
meluruskan kaki ( muskulus ekstensor falangus ).
3.
Otot jantung
Bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni
mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lurik
memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel.
Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang
memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki
kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni tidak disadari.
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung, meskipun
begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang
lambat. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.
Ø Ciri otot jantung, yaitu:
a. Selnya
berbentuk silindris dengan percabangan (sinsitium),
b. Nukleus satu
dan terletak di tengah,
c. Bekerja
secara tidak sadar (involunteer),
d. Tidak mudah
lelah dan
e. Terdapat
pada organ jantung.
Otot
merupakan sekelompok serabut-serabut otot yang tersusun rapi. Dan setiap
serabut otot terdiri atas dua jenis miofilamen yaitu:
·
Miofilamen tebal, yang di bentuk oleh protein miosin.
·
Miofilamen tipis, yang di bentuk oleh protein aktin.
|
Ø Bagian-bagian otot:
a) Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot
yang fungsinya sebagai pelindung otot
b) Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya
untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada
c) Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
d) Miofilamen
Miofilamen adalah
benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril terbagi atas
2 macam, yakni :
·
Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
·
Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot
cardiak dan pada otot rangka/otot lurik).
Di dala
miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan
miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)
maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi
(memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.
B.
Mekanisme Kontraksi Relaksi Otot
Kontraksi otot terjadi karena adanya
rangsangan. Namun, untuk menggerakan otot biasanya diperlukan suatu rangkaian
rangsangan yang berurutan. Rangsangan pertama akan diperkuat oleh rangsangan
kedua,rangsangan kedua akan diperkuat oleh rangsangan ketiga, dan begitu
seterusnya. Maka dengan demikian akan terjadi tonus, atau ketegangan, yang
maksimum. Tiap rangsangan yang diberikan akan menimbulkan potensi aksi, yang akan
menghasilkan kontraksi otot tunggal pada serabut otot. Jika setelah
berkontraksi otot tersebut mencapai relaksasi penuh, kemudian potensi aksi
kedua diberikan, akan terjadi kontraksi tunggal yang kekuatany sama dengan
kontraksi yang pertama tadi. Jika potensi aksi yang kedua diberikan saat otot
belum mencapai relaksasi penuh dari relaksasi pertama akan terjadi kontraksi
tambahan pada puncak kontraksi pertama. Ini dinamakan penjumlahan kontraksi.
bila otot diberikan rangsangan yang sangat cepat, teteapi masih ada relaksasi
diantara dua rangsangan, akan terjadi keadaan yang dinamakan tetanus tidak
sempurna. Jika tidak ada kesempatan relaksasi diantara kedua rangsangan, akan
terjadi kontraksi dengan kekuantan maksimum yang disebut tetanus sempurna.
Dalam sistem mekanisme kerja otot,
komponen yang berperan dalam kontraksi otot adalah duat set filamen, yaitu
filamen aktin yan tipis dan filamen miosin yang tebal. Kedua jenis filamen
tersebut menyusun sebuah srabut otot. Setiap serabut otot diatur sebagai ikatan
unit kontraktil yang disebut sarkomer. Sarkomer ini yang membuat penampakan
bergaris atau lurik pada otot rangka atau otot jantung. Sarkomer terdiri dari
beberapa daerah. Ujung tiap sarkomer disebut garis Z; terdapat daerah gelap
yang disebut daerah A yang hanya terdiri dari filamen miosin, berselang seling
dengan daerah terang yang disebut daerah I yang hanya terdiri dari aktin;
ditepi daerah A filamin aktin dan miosin saling tumpang tindih; sedangkan
daerah tengah hanya terdiri dari miosin yang terdiri dari zona H; filamen aktin
terikat; filamen miosin terikat pada garis M di bagian tengah sarkomer.
Saat kontraksi filamen aktin
bergeser di antara miosin kedalam zona H, Sehingga serabut otot memendek.
Panjang pita A tetap, sedangkan pita I dan zona H menjadi lebih pendek. Filamen
tebal otot terdiri dari beberapa ribu miosin yang tersusun secara pararel.
Ujung miosin mengikat ATP kemudian mengubahnya menjadi ADP, melepaskan beberapa
energi ke miosin yang kemudian berubah bentuk menjadi konfigurasi energi
tinggi. Miosin berenergi tinggi tersebut berikatan dengan aktin dengan
kedudukan tertentu yang akan membentuk jembatan silau. Lalu energi yang
terdapat pada miosin dilepaskan, dari ujung miosin beristirahat dengan energi
rendah. Keadaan inilah yang dinamakan relaksasi. Relaksasi tersebut, mengubah
sudut perlekatan yang sebelumnya ada di ujung miosin menjadi di ekor miosin.
Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin akan terpecah saat molekul ATP
baru bergabung dengan ujung miosin. Kemudian proses kontraksi akan terjadi lagi
berulang membentuk siklus.
C.
Sumber Energi Otot
Kontraksi otot memerluka tenaga. Otot merupakan suatu
mesin untuk mengubah tenaga kimia ke mekanik. Sumber cepat tenaga ini merupakan
turunan fosfat organik kaya tenaga di dalam otot. Sumber akhir merupakan
metabolisme antar karbohidrat dan lipid hidrolisis ATP untuk memberikan tenaga
bagi kontraksi.
ATP disintesis ulang dari ATP oleh tambahan suatu
gugusan fosfat pada keadaan normal tenaga untuk reaksi endotermi di berikan
oleh pemecahan glukosa ke CO2 dan H2O. Di dalam otot ada senyawa fosfat yang
kaya tenaga lainnya dinamakan fosforilkreatin yang membentuk ATP dari ADP
sehingga memungkinkan kontraksi berlanjut,seperti:
1) Pemecahan
Karbohidrat
Banyak
tenaga bagi sintesis ulang ATP dan fosforilkreatin berasal dari pemecahan
menjadi glukosa menjadi CO2 dan H2O suatu bagian lintasan metabolic utama.
Glukosa dalam aliran darah memasuki sel melalui serangkaian reaksi kimia ke
piruvat sumber lain bagi glukosa intrasel berasal dari glikogen, polimer
karbohidrat yang sangat banyak dalam hati dan otot kerangka. Bila ada O2yang
adekuat maka piruvat memasuki siklus asam sitrat dan di metabolisme melalui
siklus lintasan enzim pernapasan, dinamakan glikolisis anaerobic.
2) Produksi
Panas dalam Otot
Secara termodinamik
tenaga yang diberikan ke otot harus sama dengan pengeluaran tenaga dalam kerja
yang dilakukan otot. Efisiensi mekanik keseluruhan kerja otot rangka
mengeluarkan tenaga sampai 50%, sementara mengangkat beban selama berkontraksi
isotonic pada hakikatnya 0%. Selama berkontraksi isometric, simpanan tenaga
dalam ikatan fosfat merupakan faktor kecil dan panas yang dihasilkan dalam otot
dapat diukur secra tepat dengan termokopel yang cocok.Panas istirahat merupakan
manifestasi luar proses metabolik basal. Panas yang dihasilkan dalam kelebihan
panas istirahat selama kontraksi dinamakan panas awal yang membentuk panas
aktivasi. Setelah berkontraksi produksi panas melebihi panas istirahat kontinu
selama 30 menit. Selanjutnya akan terjadi pemulihan panas karena panas dilepas
oleh proses metabolisme. Pelepasan panas ketika pemulihan otot pada keadaan
sebelum otot berkontraksi kira-kira sama dengan panas awal yang di hasilkan
selama pemulihan.
3) Pembentukan
Energi pada Kontraksi Otot
Bila suatu
otot berkontraksi melawan beban, dikatakan otot ini melakukan kerja. Artinya
energi yang dipindahkan dari otot ke beban eksternal untuk mengangkat suatu
objek ke tempat yang lebih tinggi atau mengimbangi tahanan pada waktu melakukan
gerak, dibutuhkan energi untuk melakukan kerja dalam sel otot selama
berkontraksi. Sebagian besar energi ini dibutuhkan untuk menjalankan mekanisme
untuk memompakan kalsium dari sarkoplasma ke dalam reticulum sarkoplasmik. Dan
setelah kontraksi berakhir, memompakan ion-ion natrium dan kalium melalui
membran serat otot mempertahankan lingkungan yang cocok untuk pembentukan
potensial aksi.
D.
Perbedaan Warna Otot
Warna otot
ditentukan oleh adanya suplay darah dan kandungan hemoglobin(Hb), juga kadar
air maupun banyaknya fibril-fibril yang menyusunya. Oleh karena itu otot yang
tipis biasanya warnanya lebih muda karena kandungan air yang sedikit, fibrilnya
juga lebih sedikit serta suplay darahpun sedikit, jika disbanding otot yang
tebal akan berwarna gelap.
E.
Struktur dan Fisiologi Beberapa Hewan Lain
Pada ikan dan hewan-hewan vertebrata
lain, hewan-hewan ini mempunya otot,
seperti otot-otot pada kepala dan badan.
1. Otot badan pada ikan
Sistem otot pada ikan yakni penggerak tubuh, berupa sirip-sirip, Otot-otot
di seluruh tubuh secara teratur bersegemen, bergerak ketika mengadakan gerakan
berenang.
2. Amphibi
Otot-otot segmental mencolok pada tubuh. Segmen kaki teratas berotot besar. Dan otot fleksor
3. Reptilia
Dibandingkan dengan Amfhibi, sistem otot Reptil itu lebih rumit, karena
gerakannya lebih kompleks. Otot-otot kepala, leher, dan kaki tumbuh baik,
walaupun kurang jika dibandingkan pada mammalia. Segmentasi otot jelas pada
kolumna vertebralis dan rusuk.
4. Aves
Pada
burung otot badan sangat temodifikasi,dengan ada pada sayap yang berperan untuk
terbang dengan adanya persatuan yang kokoh antara vertebrata thoracale dan
vertebrata lumbale otot ini kurang berfungsi kecuali di daerah leher. otot
badan sangat temodifikasi,dengan ada nya modifikasi mussculi apendiculares dan
lebih berkembang di bagian pelvis dan pada burung juga di temukan otot
sphinchter colli yang berfungsi untuk mengusir serangga yang hinggap di tubuh
nya.
Sistem
otot pada hewan avertebrata atau Alat gerak hewan pada umumnya merupakan
kontraksi sel-sel khusus (otot) material kontraksi yang disebut sebagai
aktomiosin .pada dasar nya sama baik otot polos lurik maupun otot jantung
vertebrata maupun avertebrata:
1. sistem otot pada cacing pipih
(platyhelminthes)
Serabut
otot terbagi atas Sirkular, Longitudinal, Serong atau vertical yang mana
Sirkular terdapat di bawah epidermis dan berkontraksi memanjang kan tubuh nya,
longitudinal yang berfungsi memperpendek tubuh nya ,dan otot serong atau
vertical yang berfungsi untuk bergerak seperti membalik,melipat dan
merentangkan diri nya keseluruh arah.
2. Sitem otot pada molusca
Sebagian
otot besar otot berupa otot halus yang berkontraksi lambat namun yang dapat
aktif berenag menggerakkan cangkang nya terdapat otot halus atau lurik. Otot
halus yang berfungsi untuk menutup cangkang pada saat istirahat dan otot lurik
yang berfungsi untuk menimbulkan gerakan berenang.
3. System otot pada arthropoda
Pada
mosculer sangat kompleks ukuran maupun otot-otot tubuh yang banyak jumlah nya
dan bersendi dan otot melekat pada permukaan dalam rangka luar.
Dibalik mekanisme otot yang secara eksplisit hanya
merupakan gerak mekanik itu. Terjadilah beberapa proses kimiawi dasar yang
berseri demi kelangsungan kontrakso otot. Hampir semua jenis makhluk hidup
memilki kemampuan untuk melakukan pergerakan. Fenomena pergerakan ini dapat
berupa transport aktif melalui membran, translokasi polimerase DNA sepanjang
rantai DNA, dan lain-lain termasuk kontraksi otot
Daftar Pustaka
Abi.(2010).Sistem Muscularis Otot Tubuh Manusia,Diakses
pada 26 maret 2015 Pukul 06.13
Anonim.(2014).Makalah
Sistem Otot, Diakses pada 26 maret
2015 Pukul 05.56 WIT,dari
Jabar.(2014).Anatomi Fisiologi Otot, diakses pada 25
Maret 2015 pukul 05.43 WIT,dari
Sorana.(2012).Makala
system otot Manusia,Diakses pada 26 Maret 2015 Pukul 06.23 WIT,dari
http://soranaindonesia.blogspot.com/2012/10/makalah-sistem-otot-manusia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar