Selasa, 05 Mei 2015

Sistem musculare



A.   Struktur dan Fisiologi Otot
1.      Otot Polos
Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti lambung dan usus. Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan.
Ø  Ciri otot polos, yaitu:
·         Selnya berbentuk gelondong
·         Gerakan ototnya lambat dan tidak cepat lelah.
·         Bekerja diluar kesadaran
Ø  Cara Kerja Otot Polos
Bila otot p[olos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan otot menjadi pendek. Kerutan itu terjadi lambat, bila otot itu mendapat suatu rangsang, makreaksi terhadap berasal dari susunan saraf tak sadar (otot involunter), oleh karena itu otot polos tidak berada di bawah kehendak. Jadi bekerja di luar kesadaran kita.
Ø  Otot polos memiliki bagian-bagian sebagai berikut :
1)      Membran plasma :
Membran plasma pada otot sering disebut sarkolema (sarcolema). Dengan mikroskop cahaya kurang jelas, tetapi dengan mikroskop elektron tampak sebgai selaput ganda (double membrane), masing-masing :
a.       Selaput luar, tebalnya berkisar antara 25-30 Angstrom. Ruang intermedier, kira-kira 25 Angstrom.
b.      Selaput dalam, tebalnya 25-30 Angstrom

Pada daerah hubungan posisi antara otot polos, selaput luar tampak menyatu. Hubungan ini dianggap lebih serasi dari pada hubungan antar sel dengan desmosoma. Hubungan ini berperan memperlancar transmisi impuls untuk kontraksi dari satu otot ke otot yang lainnya. Pendapat lain mengatakan bahwa tenaga yang terjadi pada waktu kontaksi dapat di pindahkan ke lain alat tubuh melalui serabut kolagen atau elastis.
2)      Sitoplasma atau sarkolasma
Sering disebut sarkoplasma (sarcoplasma). Sarkoplasma bersifat eosinofilik, Organoidnya, antara lain :
a.       Mitokondria yang mengitari inti-endoplasma reticulum
b.      Apparatus Golgi- Miofibril
c.       Sentriol
Yang menarik perhatian adalah myofibril karena peranannya dalam kontraksi. Miofibril pada otot polos sangat halus, dengan pewarnaan H.E sulit dilihat. Dengan mikroskop elektron tampak miofilamen miosin berdiameter 5 mµ. Sarkoplasma di dekat inti bebas dari filament dan di bagian tepi banyak pinocytic vesicle. Filamen tersebut berakhir di daerah pekat sarkolema. Filamen aktin dan myosin juga terdapat pada otot polos , berkontraksi dengan adanya adenosine trisfosfat. Susunan filament aktin dan myosin pada otot polos belum jelas, berbeda dengan otot skelet.
3)      Inti
Berbentuk lonjong memanjang dengan ujung tumpul, bergelombang pada saat terjadi kontraksi.

Ø  Susunan Otot Polos
Pada organ tubuh lazimnya berkelompok membentuk lamina muskularis (lambung, usus, uterus), tunika media (pembuluh darah), muskularis muskosa (usus), tetapi dapat pula soliter (sendiri) misalnya pada villi usus halus, stroma kelenjar kelamin jantan.

     Hubungan antar otot polos ditunjang oleh endomosium, yang mengandung serabut kolagen dan retikuler yang cukup halus dan jarang terdapat sel-sel jaringan ikat di dalamnya. Dengan pewarnaan khusus misalnya PAS serabut retikuler tampak jelas, bahkan membungkus/mengitari otot polos. Hubungan antar otot polos dengan penyatuan selaput luar di sebut nexus, melalui hubungan inilah impuls dapat berpindah dengan cepat.
Pemisahan masing-masing sel (serabut) otot polos di lakukan dengan menggunakan asam nitrat. Asam nitrat ini berfungsi melakukan maserasi endomesium.
Ø  Otot polos terdapat pada :
a)      Alat jeroan berupa lamina muskularis dan muskularis mukosa, misalnya usus, lambung dan eshopagus
b)      Saluran pernafasan, misalnya bronchus, broncheolus, dan trachea
c)      Dinding pembuluh darah, membentuk tunika media
d)     Saluran urogenital, misalnya pelvis renalis, vesika urinaria,ureter, duktus deferens, epididimis dll
e)      Kulit : muskulus arektorpili
f)       Mata : muskulus siliaris, muskulus konstriktor dan dilatator pupile.
Jaringan otot polos mempunyai serbut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.

2.      Otot lurik
Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak, letaknya di pinggir, panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron. Sel otot lurik ujungnya selnya tidak menunjukkan batas yang jelas dan miofibril tidak homogen akibatnya tampak serat-serat lintang. Otot lurik di bedakan menjadi 3 macam, yaitu: otot rangka, otot lurik, dan otot lingkar. Otot-otot rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi menggerakkan tulang. Otot ini bila di lihat di bawah mikroskop, maka tampak susunannya serabut-serabut panjang yang mengandung banyak inti sel, dan tampak adanya garis-garis terang di selingi gelap yang melintang (Ville,1984).
Otot-otot kulit seperti yang terdapat pada roman muka termasuk otot-otot lurik berada di bawah kehendak kita. Perlekatannya pada tulang dan kulit, tetapi ada juga terdapat dalam kulit seluruhnya. Otot-otot yang merupakan lingkaran di sebuah otot lingkaran, misalnya otot yang mengelilingi mulut dan mata
Otot lurik (otot rangka), otot ini terdapat dan melekat pada rangka. Otot ini menggerakkan tulang-tulang anggota tubuh dengan kontraksi yang kuat dan cepat. Dalam satu serabut otot lurik terdapat banyak inti yang terletak di bagian pinggir. Miofibril  otot  ini  memiliki garis-garis gelap dan garis-garis terang. Sifat gerakan otot lurik menurut kehendak kita atau perintah otak dan tidak tahan kelelahan. Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka
Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar. Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang. Contoh otot pada lengan. Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.
Ø  Ciri otot lurik, yaitu:
a)      Selnya berbentuk silindris dengan garis gelap terang,
b)      Bekerja secara sadar
c)      gerakannya cepat dan mudah lelah serta melekat pada rangka.

Ø  Cara kerja otot lurik
Bila otot lurik berkontraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut turut dengan berkontraksi. Otot-otot jeis ini hanya berkontraksi jika di rangsangan oleh rangsangan saraf sadar (otot valunter). Kerja otot lurik adalah bersifat sadar, karena itu disebut otot sadar, artinya bekerja menurut kemauan, karena itu di sebut otot sadar, artinya bekerja menurut kemauan atau perintah otak. Reaksi kerja otot lurik terhadap perangsang cepat tapi tidak tahan kelelahan.

Ø  Struktur Otot Lurik
Otot pengisi atau otot yang menempek pada sebagian besar tulang kita (=skeletal) tampak bergaris-garis atau berlurik-lurik jika dilihat melalui mikroskop. Otot tersebut terdiri dari banyak kumpulan (bundel) serabut paralel panjang dengan diameter penampang 20-100 m yang di sebut serat otot. Panjang serat otot ini mampu mencapai panjang serat otot ini mampu mencapai panjang otot itu sendiri dan merupakan sel-sel berinti jamak (=multinucleated cells). Serat otot sendiri tersusun dari kumpulan-kumpulan paralel seribu miofibril yang berdiameter 1-2 m dan memanjang sepanjang sebuah serat otot.
Garis-garis pada otot lurik disebabkan oleh struktur miofibril-miofibril yang saling berkaitan. Pada gambar 2, terlihat bahwa lurik itu merupakan daerah dengan densitas / kepadatan yang silih berganti (antara padat dan renggang) dengan sebutan luriklurik A dan lurik-lurik I. Pola-pola itu berepetisi dengan teratur sehingga tiap satu unit pola dinamakan sarkomer.
Sarkomer m pada otot yang rileks dan akan memendekμmemiliki panjang 2.5 - 3.0 saat otot berkontraksi. Antara sarkomer satu dengan lainnya, terdapatlah lapisan gelap disebut disk Z (=piringan Z). Lurik A terpusat pada daerah terang yang dinamakan daerah H yang peusatnya terletak pada lurik / disk M. Jika kita melihat gambar 2 lebih teliti lagi, maka terdapat sekelompok filamen yang tebal dan filamen tipis.
Filamen-filamen tebal dengan diameter 150 Angstrom itu tertata secara paralel heksagonal dalam daerah yang disebut daerah H. Sementara itu filamen-filamen tipis dengan diameter 70 Angstrom memiliki ujung yang terkait langsung dengan disk Z. Daerah yang terlihat gelap pada ujung-ujung daerah A merupakan tempat relasi-relasi antara filamen tebal dan filamen tipis. Relasi-relasi ini berupa cross-bridges (=jembatan silang) yang berselang secara teratur.

a)      Filamen-filamen tebal tersusun dari Miosin
Filamen-filamen tebal pada vertebrata (makhluk hidup bertulang belakang) hampir sebagian besar tersusun dari sejenis protein yang disebut Miosin. Molekul miosin terdiri dari enam rantai polipeptida yang disebut rantai berat dan dua pasang rantai ringan yang berbeda (disebut rantai ringan esensial dan regulatori, ELC dan RLC). Miosin termasuk protein yang khusus karena memiliki sifat berserat (=fibrous) dan globular.
Secara umum, molekul miosin dapat dilihat sebagai segmen berbentuk batang sepanjang 1600 Angstrom dengan dua kepala globular. Miosin hanya berada dalam wujud molekul-molekul tunggal dengan kekuatan ioniknya yang lemah. Bagaimanapun juga, protein-protein ini berkaitan satu sama lain menjadi struktur.
Struktur tersebut ialah struktur dari filamen tebal yang telah dibicarakan sebelumnya. Pada struktur itu, filamen tebal merupakan suatu bentuk yang bipolar dengan kepala-kepala miosin yang menghadap tiap-tiap ujung filamen dan menyisakan bagian tengah yang tidak memiliki kepala satupun (=bare zone / jalur kosong). Kepala-kepala miosin itulah yang merupakan wujud dari cross-bridges dalam berhubungannya dengan miofibril-miofibril. Sebenarnya, rantai berat miosin berupa sebuah ATPase yang menghidrolisis ATP menjadi ADP dan Pi dalam suatu reaksi yang membuat terjadinya kontraksi otot. Jadi, otot merupakan alat untuk mengubah energi bebas kimia berupa ATP menjadi energi mekanik. Sementara itu, fungsi rantai ringan miosin diyakini sebagai modulator aktivitas ATPase dari rantai berat yang bersambungan dengannya.
Di tahun 1953, Andrew Szent-Gyorgi menunjukkan bahwa miosin yang diberi tripsin secukupnya akan memecah miosin menjadi dua fragmen yaitu Meromiosin ringan (LMM) dan Meromiosin berat (HMM). HMM dapat dipecah dengan papain menjadi dua bagian lagi yaitu dua molekul identik dari subfragmen-1 (S1) dan sebuah subframen-2 (S2) yang berbentuk mirip batang.

b)      Filamen-filamen tipis tersusun dari Aktin, Tropomiosin dan Troponin

Komponen penyusun utama filamen tipis ialah Aktin. Aktin merupakan protein eukariotik yang umum, banyak jumlahnya, dan mudah didapati. Aktin didapati dalam wujud monomer-monomer bilobal globular yang disebut G-aktin yang secara normal mengikat satu molekul ATP untuk tiap-tiap monomer. G-aktin itu nantinya akan berpolimerisasi untuk membentuk fiber-fiber yang disebut F-aktin. Polimerisasi ini merupakan suatu proses yang menghidrolisis ATP menjadi ADP dengan ADP yang nantinya terikat pada unit monomer F-aktin. Sebagai hasilnya, F-aktin akan membentuk sumbu rantai utama dari filamen tipis.

Tiap-tiap unit monomer F-aktin mampu mengikat sebuah kepala miosin (S1) yang ada pada filamen tebal. Mikrograf elektron juga menunjukkan bahwa F-aktin merupakan deretan monomer terkait dengan urutan kepala ekor-kepala. Maka dari itu, F-aktin memiliki wujud yang polar. Semua unit monomer F-aktin memiliki orientasi yang sama dilihat dari sumbu fiber. Filamen-filamen tipis itu juga memiliki arah yang menjauhi disk Z. Sehingga kumpulan-kumpulan filamen tipis yang menjulur pada kedua sisi disk Z itu memiliki orientasi yang berlawanan.
Komposisi miosin dan aktin masing-masing sebesar 60-70% dan 20- 25% dari protein total pada otot. Sisa protein lainnya berkaitan dengan filamen tipis yakni Tropomiosin dan Troponin. Troponin terdiri dari tiga subunit yaitu TnC (protein pengikat ion Ca), TnI (protein yang mengikat aktin), dan TnT (protein yang mengikat tropomiosin). Dari sini, dapat disimpulkan bahwa kompleks tropomiosin – Troponin mangatur kontraksi otot dengan cara mengontrol akses cross-bridges S1 pada posisiposisi pengikat aktin.(Anonim, 2010)

c)      Protein minor pada Otot yang mengatur jaringan-jaringan Miofibril
Disk Z merupakan wujud amorf dan mengandung beberapa protein berserat -aktinin (untuk mengikatkan_(fibrous). Protein-protein lain itu ialah filamen-filamen tipis pada disk Z), desmin (banyak terdapat pada daerah perifer / tepi disk Z dan berfungsi untuk menjaga keteraturan susunan antar sesama miofibril), vimentin (bersifat sama dengan desmin), titin (merupakan polipeptida dengan massa terbesar, berada sepanjang filamen tebal sampai disk Z, dan berfungsi seperti pegas yang mengatur agar letak filamen tebal tetap di tengah-tengah sarkomer), dan nebulin (berada di sepanjang filamen tipis dan berfungsi untuk mempertahankan panjang filamen). Sementara itu, disk M yang merupakan hasil penebalan akibat sambungan filamen-filamen tebal itu juga mengandung C-protein dan Mprotein. Peranan kedua protein itu ada pada susunan atau perkaitan antara filamen-filamen tebal pada disk M.
Ø  Bagian-bagian otot Lurik(Otot Rangka)
*      Otot Kepala
Otot bagian ini dibagi menjadi 5 :
1)      Otot pundak kepala: fungsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menjadi 2 :
·         Muskulus frontalis, fungsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
·          Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang.
2)      Otot wajah berbagi atas :
·         Otot mata (muskulus rektus okuli) dan otot bola mata sebanyak 4 buah
·         Muskulus oblikus okuli /otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata
·         Muskulus orbikularis okuli/ otot lingkar mata terdapat disekeliling mata, fungsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter mata
·         Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7WxHJ001dKeVUU-ffc2kgX3rUQkeRzFcuy9O0qIex3C0JEjBgAPzO9ZJzCTR0FhyphenhyphenSkAZXx1wJAyO0vUBhpSvBhpPWObJqciKlpG0N-aAnriA_13ogtECDmGuLF5KL1hiH8mI40rxepoQ/s1600/1.jpgOtot Kepala

3)      Otot mulut/bibir dan pipi, terbagi atas :
·         Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut, fungsinya menarik sudut mulut ke bawah
·         Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo pinggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung
·         Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke bawah
·         Muskolus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan makanan waktu mengunyah
·         Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas waktu senyum.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUKMvUcol0croEngwCx5Hgx6Kb2hj1lYSHMqWEtg-8FsqWzvQY7gidZeC3NxxunsCm6aFUUuyCuRiHoa1CLC00K-Gh6qlFuvChdmUc5aeuhe3pB8sGWaGjUeRbLc_dRF7L7Jx28x88QJo/s1600/1.jpg
4)      Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah , terbagi atas:
·         Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka
·         Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang
·         Muskulus pterigoid internus dan eksternus , fungsinya menarik rahang ke bawah ke depan
5)      Otot lidah sangat berguna dalam dalam membantu pancaindra untuk mengunyah.Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan.Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah  ke atas dan ke belakang.
*      Otot Leher
Bagian otot ini terbagi 3, yaitu :
·         Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada. berfungsi menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan  kulit bibir.
·         Muskulus sternokleidomastoid disamping kiri kanan leher ada suatu tendo sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan, memutar kepala dan kalau keduannya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan disamping itu sebagai alat bantu pernafasan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuxX_lCxsJbtLLhpLB0IdsEaY1uYR9cGejJFJxlnRhJXtc7UpPSH4qeTsS0ED4jmTi5t0Xz2NVz432IfygIIWPxzYTyCkzPWxXumMtXmJCI32qg-Y6YGT-iamX-4V2aLzZTRk6bDS5zsc/s1600/1.jpgOtot Leher

·         Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.


*      Otot Bahu
Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar.
·         M. Deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal di bagian sisi tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise tulang pangkal lengan. Di antara  otot ini dan taju besar tulang  pangkal lengan terdapat kandung lendir. Fungsinya mengangkat lengan sampai mendatar.
·         M. Subskapularis (otot depan tulang belikat) otot ini mulai dari bagian depan tulang belikat, menuju taju kecil tulang pangkal lengan, d bawah uratnya terdapat kandung lendir. Fungsinya menengahkan dn memutar tulang humerus ke dalam.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghzb2C42FqF87pmwnWk6tvDqRfXFZ8IW7Dmex0QQo7P-0rBM8bflVkkbf7IuYYunsyO6og1xDZWK6aSE7at3NqY1UBmhrsg5D7i8hHzs-cXo5yV9dRYH8wKPA7lZX3M4qmPbx4Bauxh2k/s1600/1.jpgOtot Bahu
·         M. Supraspinatus (otot atas balung tulang belikat). Otot ini berpangkal dilekuk sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan.fungsinya mengangkat lengan.
·         M. Infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat). Otot ini berpangkal dilekuk sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan keluar.
·         M.teres mayor (otot lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah tulang belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Di antar otot lengan bulat kecil dan otot lengan  lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang dari muskulus triseps brakii. Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.
·         M. Teres minor (otot lengan belikat kecil). Otot ini berpangkal disiku sebelah luar tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal. Fungsinya memutar lengan ke luar.
*      Otot Dada
a.       Otot dada besar (muskulus pektoralis mayor). Pangkalnya terdapat diujung tengah selangka, tulang dada dan rawan iga. Fungsinya dapat memutar lengan kedalam dan menengahkan lengan., menarik lengan melalui dada, merapatkan lengan kedalam.
b.      Otot dada kecil (muskulus pektoralis minor).terdapat dibawah otot dada besar, berpangkal di iga III,IV, dan V menuju ke prosesus korakoid. Fungsinya menaikkan tulang belikat dan menekan bahu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEianLPzvZxy3UpFZzcPc6PEGZvhvt5O5LFpIkG438CBCPhf7PteZfALmdMSOIGDJvdDhKHSFjRdhwk_N5CsizZmXH0R0AsDAE3fY4Sb7o5EqFqsFDTEf7ux0g0u-sdESkZ0RPS9LqHRzD0/s1600/1.jpg
c.       Otot bawah selangka (muskulus sublavikula). Terdapat diantar tulang selangka dan ujung iga I, bagian dada atas sebelah bawah os klavikula. Fungsinya menentapkan tulang selangka disendi sebelah tulang dada dan menekan sendi bahu ke bawah dan kedepan.
d.      Otot gergaji depan (muskulus seratus anterior). Berpangkal di iga I sampai IX dan menuju ke sisi tengah tulang belikat, tetapi yang terbanyak menuju ke bawah.
e.       Otot dada sejati yaitu otot-otot sela iga luar dan otot sels-sela iga dalam. Fungsinya mengangkat dan menurunkan iga waktu bernapas. Otot dada bagian dalam disebut juga otot dada sejati, yaitu dada yang membantu perapasan terdirir dari;
a)      Muskulus interkostalis eksternal dan internal terdapat diantara tulang-tulang iga. Fungsinya mengangkat dan menurunkan tulang iga ke atas dan ke bawah pada waktu bernapas.
b)      Muskulus diafragmatikus, merupakan alat istimewa yang ditengahnya mempunyai aponeurosis yang disebut sentrum tendineum. Bentuknya melengkung ke atas mengahadap ke rongga toraks, mempunyai lobang tempat lalu aorta vena kava dan esofagus. Fungsinya menjadi batas antara rongga dada dan rongga perut. Kontraksi dan relaksasinya memperkecil serta memperbesar rongga dada waktu bernapas.  

*      Otot Perut
Otot perut tersusun dari:
·         Muskulus abdominis inetrnal (dinding perut). Garis di tengah dinding perut dinamakan linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis ekternal). Otot yang tebal dinamakan aponeurosis, memebentuk kandung otot yang terdapat disebelah kiri dan kanan linea itu.
·         Lapisan sebelah luar sekali dibentuk otot miring luar (muskulus obliqus eksternus abdominasi). Berpangkal pada iga V yang bawah sekali. Serabut ototnya yang sebelah belakang menuju ke tepi tulang panggul (krista iliaka). Serabut yang depan menuju linea alba. Serabut yang tengah membentuk ikat yang terbentang dari spina iliaka anterior superior ke simfisis.
·         Lapisan kedua dibawah otot dibentuk oleh otot perut dalam ( M.obliqua internus abdominis). Serabut miring menuju ke ats dan ke tengah . Aponeurosis terbagi 2 dan ikut membentuk kandung otot perut lurus mulai dari pedang rawan iga III dibawah dan menuju ke simfisis. Otot ini mempunyai 4 urat melintang.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihnwVOvQ6lSWYvHu63oRrrRPJlOVEtH1t-V32bS4Om7eu-JgBuaDtSuCn0ZMHLj1R0jh9YLCJG-uCJi91AAVlTtXnkavB0BdInVKgxnIvG3IXpbZuqKb8A4ZNN4pTcK_FgPAI4axqYBBQ/s1600/1.jpgOtot Perut

·         Muskulus transversus abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke kosta III terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang bentuknya melintang dibungkus oleh muskulus rektus abdominis otot vagina
Otot yang masuk ke dalam formasi bagian bawah dinding perut atau dinding abdominal posterior :
a)      Muskulus psoas, terletak di belakang difragma bagian bawah mediastinum, berhubungan dengan quadratus lumborum di dalamnya terdapat arteri, vena dan kelenjar limfe
b)      Muskulus iliakus terdapat pada sisi tulang ilium, sebelah belakang berfungsi menopang sekum, dan sebelah depan menyentuh kolon desenden

*      Otot Punggung
1.      Otot yang menggerakkan lengan
a)      Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulang punggung. Berpangkal di tulang kepala belakang. Fungsinya mengangkat dan menarik sendi bahu. Bagian atas menarik skapula ke bagian medial dan yang bawah menarik ke bagian lateral.
b)      Muskulus latisimus dorsi (otot punggung lebar), berpangkal pada ruas tulang punggung yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi tulang punggung dan iga III dibawah, gunanya menutupi ketiak bagian belakang, menengahkan dan memutar tulang pangkal lengan kedalam.
c)      Muskulus rumboid (otot belah ketupat)., berpangkal dari taju duri , dari tulang leher V, ruas tulang punggung V, disini menuju ke pinggir tengah tulang belikat. Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah.
2.      Otot antara ruang tulang belakang dan iga
Otot yang bekerja menggerakkan tulang iga atau otot bantu pernafasan terdiri dari 2 otot yaitu :
a.       Muskulus Seratus posterior inferior atau otot gergaji belakang bawah
Terletak dibawah otot punggung lebar, berpanggal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke iga V dari bawa. Gunanya menarik tulang iga ke bawah pada waktu berbafas.
b.      Musklus seratus posterior, terletak di bawah otot belah ketupat dan berpangkal di ruas tulang leher ke enam dan ke tujuh dari ruas tulang pubnggung yang ke 2. Gunanya menrik tulang iga ke atas waktu inspirasi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMMnU3-B18pXXI-Z2nYQB0OtHXd2aZFl4D07Ef_6HYlQMaKwBc_6eXrstV9lb2FMW7lGLkK8pLzH4MP2uAE4P-hyKGBSIi1n96WJ592w6xsmh2ZJUC8cfMRdOFevTANuGKPVkQugLzRYk/s1600/1.jpgOtot Punggung

3.      Otot punggung sejati
Terdiri atas:
a)      Muskulus interspinalis tranversi dan muskulus semispinalis, terdapat antara kiri kanan prosesus tranversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk sikap dan pergerakan tulang belakang
b)      Muskulus sakrospinalis (muskulus eroktor spina) terlatak di samping ruas tulang belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga kedudukan kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas tulang belakang
c)      Muskulus quadratus lumborum, terletak anatara krista iliaka dan os kosta, terdiri dari dua lapisan; fleksi dari vertebra lumbalis dan diamping itu juga merupakan dinding bagian belakang rongga perut.

*      Otot Pangkal Lengan
    1.  Otot-otot ketul atau fleksor
a)      Muskulus bisep braki (otot lengan berkepala dua) otot ini meliputi dua buah sedi dan mempunya dua buah kepala (kaput). Kepala yang panjang melekat di dalam sendi bahu, kepala yang pendek melekatnya di sebelah luar dan yang kedua di sebelah dalam. Otot itu kebawah menuju ke tulang pengumpil. Di bawah urat nya terdapat kandung lendir. Fungsi nya membengkokkan lenga bawah siku meratakan hasta dan mengangkat lengan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5jsC3UR58L4pdRzuUarwrrS3-5d6eAQHLF4_ZUYJ4YXIEU_yX38rGpuOitZxg7lbTguYqClsAW67heaZ6vRSzQ3muJUuc9op4HHXk-oBbDYg6XUec4jah5kZQ0rmYdMPVdMx3eO-tzkk/s1600/1.jpgOtot Lengan
b)      Muskulus brakialis (otot lengan dalam) Otot ini berpangkal di bawah otot segi tiga di tulang pangkal lengan dan menuju taju di pangkal tulang hasta funsinya membengkokkan lengan bawah siku
c)      Muskulus korakobrakialis otot ini berpanglal di prosesus korakoid dan menuju ke tulang pangkal lengan. Funginya mengangkat lengan
2.      Otot-otot kedang (ekstensor)
Muskulus triseps braki (oto lengan berkepala tiga)
a)      Kepala berpangkal di sebelah belakang tulang pagkal lengan dan menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain
b)      Kepala dalam dimulai di sebelah dalam tulang pangkal lengan
c)      Kepala panjang dimulai pada tulang dibawah sendi dan ketiganya mempunyai sebelah urat yang melekat di olekrani.

*      Otot-otot sekitar Panggul
Otot ini berasal dari tulang panggul atau kolumna vertebralis menuju ke pangkal paha
a.       Sebelah depan bagian dalam dari panggul terdapat :
1)      Muskulus psoas mayor. Terbentang dari prosesus tranfersi lumbalis menuju trokantel minor dan iliakus
2)      Muskulus iliakus, berasal dari fosa iliaka menuju trokanter minor
3)      Muskulus psoas minor yang terletak di muka psoas manyor. Ketiga otot ini di sebut juga otot iliopsoas, fungsinya mengangkat dan memutar tungkai ke bagian luar.
    b.   Sebelah belakang bagian luar terdapat
1)      Muskulus gluteos maksimus merupakan otot yang terbesar yang terdapat di sebelah lua panggul membentuk bokong. Fungsinya, antagonis dari iliopsoas yaitu rotasi fleksi dan endorotasi femur
2)      Muskulus gluteos medius dan minimus, terdapat dibagian belakang sendi panggul dibawah gluteos maksimus. Fungsinya, abduksi dan endorotasi dari femur dan bagian medius eksorotasi femur
*      Otot  Gerak  Bawah
v  Otot  tungkai  atas
Otot  tungkai  atas  ( otot  paha ),  mempunyai  selaput pembugkus  yang  sangat  kuat  dan  di  sebut  fasia  lata  yang  di  bagi  atas  3  golongan  yaitu  :
1)      Muskulus  abduktor  terdiri  dari  :
a)      Muskulus  abduktor  maldanus  sebelah  dalam
b)      Muskulus  abduktor   brevis  sebelah  tengah
c)      Muskulus  abduktor    longus  sebelah  luar
Ketiga  otot  ini  menjsdi  satu  yang  di  sebut  muskulus  abduktor  femoralis.  Fungsinya  menyelenggarakan  gerak  abduksi  pada  femur.
2)      Muskulus  ekstensor  ( quadriseps  femoris )  otot  berkepala  empat.  Otot  ini  merupakan  otot  terbesar  dari  :
3)      Muskulus  rektus  femoris
4)      Muskulus  vastus  leteralis  eksternal
5)      Muskulus  vastus  medialis  internal
6)      Muskulus  vastus  intermedial
7)      Otot  fleksor  femori  ( Terdapat  di  bagian  belakang  bagian  paha )  terdiri  dari  :
a)      Biseps  femoris  otot  berkepala  dua.  Fungsinya membengkokkan  paha  dan  meluruskan  tungkai  bawah.
b)      Muskulus  semi  membranosus,  otot  seperti  selaput.  Fungsinya  membengkokkan  tungkai  bawah.
c)       Muskulus  semi  tendinosus,  otot  seperti  urat,  fungsinya membengkokkan  urat  bawah  serta  memutar  kedalam.
d)     Muskulus  sartorius,  otot  penjahit,  bentuknya  panjang  seperti  pita,  terdapat  di  bagian  paha,  fungsi  :  eksorotasi  femur  memutar  memutar  ke luar  pada  waktu  lutut  mengetul,  serta  membantu  gerakan  fleksi  femur  dan  membengkok  keluar.
v  Otot  tungkai  bawah
Terdiri  dari
1)      Otot  tulang  kering  depan  muskulus  tibialis  anterior.  Fungsinya  mengangkat  pinggir  kaki  sebelah  tengah  dan  membengkokkan  kaki.
2)      Muskulus  ekstensor  talangus  longus.  Fungsinya   meluruskan  jari  telunjuk  ke tengah  jari,  jari  manis  dan  kelingking  kaki.
3)      Otot  kedang  jempol,  fungsinya  meluruskan  ibu  jari  kaki.  Urat-urat  tersebut  terpaut  oleh  ikat  melintang  dan  ikan  silang  sehingga  otot  itu  bisa  membengkokkan  kaki  ke  atas.  Otot-otot  yang  terdapat   di   belakang  mata  kaki  luar  dipaut  oleh  ikat  silang  dan  ikat  melintang.  Berfungsi   dapat  mengangkat  kaki  sebelah  luar.
4)      Otot  ketul  empu  kaki  panjang  ( muskulus  falangus  longus ).  Berpangkal  pada  betis,  uratnya  melewati  tulang  jari  dan  melekat  pad  ruas  jari  kaki.  Fungsinya  membengkokkan  empu  kaki.
5)      Otot  tulang  betis  belakang  ( muskulus  tibialis  posterior ).  Berpangkal  pada  selaput  antara  tulang  dan  melekat  pada  pangkal  tulang  kaki.  Fungsinya  dapat  membengkokkan  kaki  di  sendi  tumit  dan  telapak  kaki  dan  telapak  kaki  sebelah  ke  dalam.
6)      Otot  kedang  jari  bersama.  Letaknya  di  punggung  kaki,  fungsinya  dapat  meluruskan  kaki  ( muskulus  ekstensor  falangus ).



3.      Otot jantung
Bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lurik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel.
Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni tidak disadari. Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.

Ø  Ciri otot jantung, yaitu:
a.       Selnya berbentuk silindris dengan percabangan (sinsitium),
b.      Nukleus satu dan terletak di tengah,
c.       Bekerja secara tidak sadar (involunteer),
d.      Tidak mudah lelah dan
e.       Terdapat pada organ jantung.
Otot merupakan sekelompok serabut-serabut otot yang tersusun rapi. Dan setiap serabut otot terdiri atas dua jenis miofilamen yaitu:
·         Miofilamen tebal, yang di bentuk oleh protein miosin.
·         Miofilamen tipis, yang di bentuk oleh protein aktin.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidBbqHaYOmuN_toNSDeBffXWkMx_fDYIHR51y1DbC6o32yLuttpHCpyuDKmaiflHj0aGuZNz1hSHSlNmbhxNBvESP-47JJ7xfnXU6iZxztyBIguRz1Yv6qjOofJizSel19tEvEnAYrtOQ/s1600/Picture6.pngGambar: Otot jantung


Ø  Bagian-bagian otot:
a)      Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot
b)      Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada
c)      Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
d)     Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :
·         Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
·         Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik).
Di dala miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek) maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.

B.   Mekanisme Kontraksi Relaksi Otot
Kontraksi otot terjadi karena adanya rangsangan. Namun, untuk menggerakan otot biasanya diperlukan suatu rangkaian rangsangan yang berurutan. Rangsangan pertama akan diperkuat oleh rangsangan kedua,rangsangan kedua akan diperkuat oleh rangsangan ketiga, dan begitu seterusnya. Maka dengan demikian akan terjadi tonus, atau ketegangan, yang maksimum. Tiap rangsangan yang diberikan akan menimbulkan potensi aksi, yang akan menghasilkan kontraksi otot tunggal pada serabut otot. Jika setelah berkontraksi otot tersebut mencapai relaksasi penuh, kemudian potensi aksi kedua diberikan, akan terjadi kontraksi tunggal yang kekuatany sama dengan kontraksi yang pertama tadi. Jika potensi aksi yang kedua diberikan saat otot belum mencapai relaksasi penuh dari relaksasi pertama akan terjadi kontraksi tambahan pada puncak kontraksi pertama. Ini dinamakan penjumlahan kontraksi. bila otot diberikan rangsangan yang sangat cepat, teteapi masih ada relaksasi diantara dua rangsangan, akan terjadi keadaan yang dinamakan tetanus tidak sempurna. Jika tidak ada kesempatan relaksasi diantara kedua rangsangan, akan terjadi kontraksi dengan kekuantan maksimum yang disebut tetanus sempurna.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBQ9LtFHlo1pCk41dPIVWhM8DGm5ss3QUDWh7_5wL9sCZWrF9Wz10cj99fez-7n8dH8y6qXCYbPHYsiE2jFVJSVF8QYqi6Bn3pt10x-dABAg8rVGH3ExA-sAskC0_rPRTlZDs7hetuTaqV/s1600/Mekanisme+Kerja+Otot.jpg
Dalam sistem mekanisme kerja otot, komponen yang berperan dalam kontraksi otot adalah duat set filamen, yaitu filamen aktin yan tipis dan filamen miosin yang tebal. Kedua jenis filamen tersebut menyusun sebuah srabut otot. Setiap serabut otot diatur sebagai ikatan unit kontraktil yang disebut sarkomer. Sarkomer ini yang membuat penampakan bergaris atau lurik pada otot rangka atau otot jantung. Sarkomer terdiri dari beberapa daerah. Ujung tiap sarkomer disebut garis Z; terdapat daerah gelap yang disebut daerah A yang hanya terdiri dari filamen miosin, berselang seling dengan daerah terang yang disebut daerah I yang hanya terdiri dari aktin; ditepi daerah A filamin aktin dan miosin saling tumpang tindih; sedangkan daerah tengah hanya terdiri dari miosin yang terdiri dari zona H; filamen aktin terikat; filamen miosin terikat pada garis M di bagian tengah sarkomer.
Saat kontraksi filamen aktin bergeser di antara miosin kedalam zona H, Sehingga serabut otot memendek. Panjang pita A tetap, sedangkan pita I dan zona H menjadi lebih pendek. Filamen tebal otot terdiri dari beberapa ribu miosin yang tersusun secara pararel. Ujung miosin mengikat ATP kemudian mengubahnya menjadi ADP, melepaskan beberapa energi ke miosin yang kemudian berubah bentuk menjadi konfigurasi energi tinggi. Miosin berenergi tinggi tersebut berikatan dengan aktin dengan kedudukan tertentu yang akan membentuk jembatan silau. Lalu energi yang terdapat pada miosin dilepaskan, dari ujung miosin beristirahat dengan energi rendah. Keadaan inilah yang dinamakan relaksasi. Relaksasi tersebut, mengubah sudut perlekatan yang sebelumnya ada di ujung miosin menjadi di ekor miosin. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin akan terpecah saat molekul ATP baru bergabung dengan ujung miosin. Kemudian proses kontraksi akan terjadi lagi berulang membentuk siklus.

C.   Sumber Energi Otot
Kontraksi otot memerluka tenaga. Otot merupakan suatu mesin untuk mengubah tenaga kimia ke mekanik. Sumber cepat tenaga ini merupakan turunan fosfat organik kaya tenaga di dalam otot. Sumber akhir merupakan metabolisme antar karbohidrat dan lipid hidrolisis ATP untuk memberikan tenaga bagi kontraksi.
ATP disintesis ulang dari ATP oleh tambahan suatu gugusan fosfat pada keadaan normal tenaga untuk reaksi endotermi di berikan oleh pemecahan glukosa ke CO2 dan H2O. Di dalam otot ada senyawa fosfat yang kaya tenaga lainnya dinamakan fosforilkreatin yang membentuk ATP dari ADP sehingga memungkinkan kontraksi berlanjut,seperti:
1)      Pemecahan Karbohidrat
Banyak tenaga bagi sintesis ulang ATP dan fosforilkreatin berasal dari pemecahan menjadi glukosa menjadi CO2 dan H2O suatu bagian lintasan metabolic utama. Glukosa dalam aliran darah memasuki sel melalui serangkaian reaksi kimia ke piruvat sumber lain bagi glukosa intrasel berasal dari glikogen, polimer karbohidrat yang sangat banyak dalam hati dan otot kerangka. Bila ada O2yang adekuat maka piruvat memasuki siklus asam sitrat dan di metabolisme melalui siklus lintasan enzim pernapasan, dinamakan glikolisis anaerobic.
2)      Produksi Panas dalam Otot
Secara termodinamik tenaga yang diberikan ke otot harus sama dengan pengeluaran tenaga dalam kerja yang dilakukan otot. Efisiensi mekanik keseluruhan kerja otot rangka mengeluarkan tenaga sampai 50%, sementara mengangkat beban selama berkontraksi isotonic pada hakikatnya 0%. Selama berkontraksi isometric, simpanan tenaga dalam ikatan fosfat merupakan faktor kecil dan panas yang dihasilkan dalam otot dapat diukur secra tepat dengan termokopel yang cocok.Panas istirahat merupakan manifestasi luar proses metabolik basal. Panas yang dihasilkan dalam kelebihan panas istirahat selama kontraksi dinamakan panas awal yang membentuk panas aktivasi. Setelah berkontraksi produksi panas melebihi panas istirahat kontinu selama 30 menit. Selanjutnya akan terjadi pemulihan panas karena panas dilepas oleh proses metabolisme. Pelepasan panas ketika pemulihan otot pada keadaan sebelum otot berkontraksi kira-kira sama dengan panas awal yang di hasilkan selama pemulihan.
3)      Pembentukan Energi pada Kontraksi Otot
Bila suatu otot berkontraksi melawan beban, dikatakan otot ini melakukan kerja. Artinya energi yang dipindahkan dari otot ke beban eksternal untuk mengangkat suatu objek ke tempat yang lebih tinggi atau mengimbangi tahanan pada waktu melakukan gerak, dibutuhkan energi untuk melakukan kerja dalam sel otot selama berkontraksi. Sebagian besar energi ini dibutuhkan untuk menjalankan mekanisme untuk memompakan kalsium dari sarkoplasma ke dalam reticulum sarkoplasmik. Dan setelah kontraksi berakhir, memompakan ion-ion natrium dan kalium melalui membran serat otot mempertahankan lingkungan yang cocok untuk pembentukan potensial aksi.

D.   Perbedaan Warna Otot
Warna otot ditentukan oleh adanya suplay darah dan kandungan hemoglobin(Hb), juga kadar air maupun banyaknya fibril-fibril yang menyusunya. Oleh karena itu otot yang tipis biasanya warnanya lebih muda karena kandungan air yang sedikit, fibrilnya juga lebih sedikit serta suplay darahpun sedikit, jika disbanding otot yang tebal akan berwarna gelap.

E.   Struktur dan Fisiologi Beberapa Hewan Lain
Pada ikan dan hewan-hewan vertebrata lain, hewan-hewan ini  mempunya otot, seperti otot-otot pada kepala dan badan.
1.      Otot badan pada ikan
Sistem otot pada ikan yakni penggerak tubuh, berupa sirip-sirip, Otot-otot di seluruh tubuh secara teratur bersegemen, bergerak ketika mengadakan gerakan berenang.
2.      Amphibi
Otot-otot segmental mencolok pada tubuh. Segmen kaki teratas berotot besar. Dan otot fleksor
3.      Reptilia
Dibandingkan dengan Amfhibi, sistem otot Reptil itu lebih rumit, karena gerakannya lebih kompleks. Otot-otot kepala, leher, dan kaki tumbuh baik, walaupun kurang jika dibandingkan pada mammalia. Segmentasi otot jelas pada kolumna vertebralis dan rusuk.


4.      Aves
Pada burung otot badan sangat temodifikasi,dengan ada pada sayap yang berperan untuk terbang dengan adanya persatuan yang kokoh antara vertebrata thoracale dan vertebrata lumbale otot ini kurang berfungsi kecuali di daerah leher. otot badan sangat temodifikasi,dengan ada nya modifikasi mussculi apendiculares dan lebih berkembang di bagian pelvis dan pada burung juga di temukan otot sphinchter colli yang berfungsi untuk mengusir serangga yang hinggap di tubuh nya.

Sistem otot pada hewan avertebrata atau Alat gerak hewan pada umumnya merupakan kontraksi sel-sel khusus (otot) material kontraksi yang disebut sebagai aktomiosin .pada dasar nya sama baik otot polos lurik maupun otot jantung vertebrata maupun avertebrata:
1.      sistem otot pada cacing pipih (platyhelminthes)
Serabut otot terbagi atas Sirkular, Longitudinal, Serong atau vertical yang mana Sirkular terdapat di bawah epidermis dan berkontraksi memanjang kan tubuh nya, longitudinal yang berfungsi memperpendek tubuh nya ,dan otot serong atau vertical yang berfungsi untuk bergerak seperti membalik,melipat dan merentangkan diri nya keseluruh arah.
2.      Sitem otot pada molusca
Sebagian otot besar otot berupa otot halus yang berkontraksi lambat namun yang dapat aktif berenag menggerakkan cangkang nya terdapat otot halus atau lurik. Otot halus yang berfungsi untuk menutup cangkang pada saat istirahat dan otot lurik yang berfungsi untuk menimbulkan gerakan berenang.
3.      System otot pada arthropoda
Pada mosculer sangat kompleks ukuran maupun otot-otot tubuh yang banyak jumlah nya dan bersendi dan otot melekat pada permukaan dalam rangka luar.

Dibalik mekanisme otot yang secara eksplisit hanya merupakan gerak mekanik itu. Terjadilah beberapa proses kimiawi dasar yang berseri demi kelangsungan kontrakso otot. Hampir semua jenis makhluk hidup memilki kemampuan untuk melakukan pergerakan. Fenomena pergerakan ini dapat berupa transport aktif melalui membran, translokasi polimerase DNA sepanjang rantai DNA, dan lain-lain termasuk kontraksi otot
Daftar Pustaka


Abi.(2010).Sistem Muscularis Otot Tubuh Manusia,Diakses pada 26 maret 2015 Pukul 06.13
Anonim.(2014).Makalah Sistem Otot, Diakses pada 26 maret 2015 Pukul 05.56 WIT,dari
Jabar.(2014).Anatomi Fisiologi Otot, diakses pada 25 Maret 2015 pukul 05.43 WIT,dari

Sorana.(2012).Makala system otot Manusia,Diakses pada 26 Maret 2015 Pukul 06.23 WIT,dari
            http://soranaindonesia.blogspot.com/2012/10/makalah-sistem-otot-manusia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar