Makalah ini merupakan postingan pertama saya jadi dimaklumi kalau agak sedikit kacau and terima kasih sudah mau berkunjung
A. Pengertian Lemak
Lemak (Lipid)
adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air.Namun lemak
dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform,eter dan benzen.Minyak atau
lemak merupkan komponen bahan makanan yang penting. Istilah minyak atau lemak
sebenarnya tergantung
apakah pada suhu kamar bahan tersebut dalam keadaan cair atau padat. Bila pada
suhu kamar dalam keadaan cair, maka disebut minyak, sebaliknya bila dalam
keadaan padatdisebut lemak. Lipid atau lipida lebih merupakan istilah ilmiah,
yang mencakup baik
minyak maupunlemak.
Dalam pustaka
asing, lipida yang kita makan umumnya disebut ditery fat, yang dapat
kitaterjemahkan lemak pangan. Lemak secara kimiawi tersusun oleh sekelompok
senyawa yang berbeda.
Dalam bahan
makanan lemak dapat terdiri dari dua bentuk, yaitu yang tampak (visible) dan yang tidak tampak
(invisible). Lemak yang tampak misalnya mentega, margarin, minyak goreng dan
sebagainya. Lemak yang tidak tampak misalnya yang terdapat dalam berbagai bahan
makanan seperti daging, kacang tanah, susu, telur, dansebagainya Lemak tersusun atas
unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Komponen lemak adalah asam lemak dan gliserol.
Setiap satu gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. Kebutuhan lemak untuk orang
dewasa adalah 0,5 – 1 gram/kg.BB/ hari.Kebutuhan per hari lemak esensial untuk anak adalah 1-2%
omega-3 dari total asupan per hari seluruh gizi dan 5-6% energi untuk omega 6.
Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang
berarti “triester dari gliserol” . Jadi lemak dan minyak juga merupakan senyawaan ester . Hasil hidrolisis
lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini
juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan
tidak bercabang.
Ø Struktur Umum dan Tata nama Lemak
Lemak adalah
ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Asam penyusun
lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang terdapat di alam adalah asam palmitat
(C15H31COOH), asam stearat (C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH), dan asam linoleat
(C17H29COOH).
Pada lemak,
satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak
adalah suatu trigliserida. Struktur umum molekul lemak seperti terlihat pada
ilustrasi berikut: Pada rumus struktur lemak di atas, R1–COOH, R2–COOH, dan R3–COOH adalah molekul asam
lemak yang terikat pada gliserol. Ketiga molekul asam lemak itu boleh sama
(disebut asam lemak sederhana) dan boleh berbeda (disebut lemak campuran).
Tetapi pada umumnya, molekul lemak terbentuk dari dua atau lebih macam asam lemak. Nama lazim dari lemak
adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti
oleh nama asam lemak. Contoh: Jaringan lemak yang terdapat dalam tubuh.
B. KLASIFIKASI
LIPID
1.
Lemak/Trigliserida
Lemak merupakan
estergliserol yang terbentuk dari dua jenis molekul yang lebih kecil melalui
reaksi dehidrasi. Lemak tersusun dari dua jenis molekul, yaitu gliserol dan
asam lemak. Dalam pembentukan lemak, tiga asam lemak masing- masing berikatan
dengan gliserol
melalui ikatan ester, suatu ikatan antara gugus hidroksil dengan gugus
karboksil. Karena itu, lemak disebut juga triasilgliserol; di samping nama lain
trigliserida. Asam lemak pada dalam suatu molekul lemak bisa sama
ketiga-tiganya (seperti pada contoh gambar di bawah), atau bisa terdiri atas dua atau tiga jenis asam
lemak yang berlainan.
- Gliserol
Gliserol
merupakan sejenis alkohol yang memiliki tiga karbon, yang masing-masingnya
mengandung sebuah gugus hidroksil.
- Asam Lemak
Asam lemak
adalah asam karboksilat dengan jumlah atom karbon banyak. Biasanya asam lemak
mengandung 4 – 24 atom karbon, dan mempunyai satu gugus karboksil. Bagian alkil
dari asam lemak bersifat nonpolar, sedangkan gugus karboksil bersifat polar.
Bila bagian alkil
asam lemak mengandung ikatan rangkap, dinamakan asam lemak tak jenuh.Contohnya
asam oleat. Sebaliknya, bila tidak memiliki ikatan rangkap dinamakan asam lemak
jenuh, seperti pada asam stearat dan asam palmitat. Ester gliserol yang
terbentuk dari asam
lemak tak jenuh dinamakan minyak, sedangkan yang berasal dari asam lemak jenuh
dinamakan lemak. Titik leleh lemak lebih tinggi daripada minyak, sehingga
minyak cenderung mencair pada suhu kamar.
2. Fosfolipid
Phosfolipid
serupa dengan lemak, yaitu merupakan suatu ester gliserol, tetapi, phosfolipid hanya mengandung dua asam
lemak, yang terikat pada atom C nomor 1 dan nomor 2 dari gliserol, sedangkan
atom C nomor tiga diesterkan oleh asam phosfat, yang telah mengikat gugus
alkohol jenis lain, seperti kolin, etanolamin, serin, dan inositol. Karena itu, phosfolipid diberi nama
menurut gugus alkohol yang terikat pada asam phosfatnya, misalnya
phosfatidilkolin (gugus alkohol mengikat kolin), phosfatidil etanolamin
(mengikat etanolamin), phosfatidil serin, dan nama lainnya. Struktur umum dari phosfolipid
ditunjukkan pada gambar berikut:
Akibat atom karbon nomor 3 mengikat gugus phosfat
menimbulkan sifat dualisme dari phosfolipid. Dua rantai panjang dari asam lemak
yang terikat pada ke-dua atom karbon bersifat nonpolar, sedangkan atom ketiga mengikat gugus
phosfat yang polar. Akibat dualisme ini, phosfolipid cenderung membentuk
bilayer (lapis ganda) di dalam larutan air dengan ekor (rantai asam lemak)
mengarah ke bagian dalam dan kepala (gugus phosfat) yang polar mengarah ke bagian luar
atau larut dalam air, seperti ditunjukkan pada gambar 18.10. prilaku ini sama
dengan anion asam lemak (sabun), membentuk misel.
Phosfolipid
membentuk bagian signifikan dari membran sel. Gambar berikut menunjukkan
membran sel dalam
bentuk bilayer phosfolipid dengan protein terbesar didalamnya. Membran sel yang
pertama berfungsi untuk mencegah kerja sel dari cairan ekstraselular di
sekitarnya. Fungsi lapisan kedua untuk memberikan jalan bagi nutrien dan bahan
kimia lain yang diperlukan agar masuk kedalam sel, sementara produk yang sudah tidak diperlukan
harus dapat dikeluarkan dalam sel.
3. Malam/Lilin
Jenis yang mirip
dengan fosfolipid dan lemak adalah malam (waxe) merupakan suatu ester yang
mirip dengan fosfolipid. Perbedaannya, malam melibatkan alkohol monohidroksi dalam gliserolnya
dengan rantai panjang. Malam merupakan lapisan pelindung pada buah- buahan dan
daun-daunan, juga disekresi oleh serangga. Misalnya sekresi kelenjar lebah,
adalah golongan mirisil palmitat.
4. Steroid
Steroid adalah golongan lipid yang mempunyai karakteristik dari jenis struktur
penyatuan cincin karbon. Steroid tidak mengandung asam lemak ataupun gliserol,
karenanya tidak dapat mengalami penyabunan. Steroid meliputi empat golongan,
yaitu kolesterol, hormon, adrenokortikoid, hormon seksual, dan asam empedu.
Kolesterol
ditemukan dalam semua organisme dan merupakan bahan awal untuk pembentukan asam
empedu, hormon steroid, dan vitamin D. Walaupun kolesterol esensial bagi mahluk
hidup, tapi berimplikasi terhadap pembentukan ‘plek’ pada dinding pembuluh nadi (suatu
proese yang disebut arteosclerosis, atau pengerasan pembuluh), bahkan dapat
mengakibatkan penyumbatan. Gejala ini penting terutama dalam pembuluh yang
memasok darah ke jantung. Penyumbatan pada pembuluh ini menimbulkan kerusakan jantung, yang pada
gilirannya dapat menimbulkan kematian akibat serangan jantung.
Hormon
adrenokortikoid disintesis dalam kelenjar adrenalin, yang terlibat dalam
pengaturan air dan keseimbangan elektrolit, serta dalam metabolisme protein dan karbohidrat.
Misalnya, kortisol memperlambat penyusunan protein sehingga asam amino normal
yang dipakai untuk tujuan ini dapat digunakan oleh hati untuk mensintesis
glukosa ekstra.
Hormon seks yang penting pada laki-laki adalah
testoteron, hormon
ini yang mengendalikan pertumbuhan reproduksi organ dan rambut, serta untuk
mengembangkan struktur otot dan suara khas laki-laki. Terdapat dua jenis hormon
seks perempuan, terutama progesteron dan golongan estrogen, salah satunya
adalah estradiol. Hormon-hormon
ini menyebabkan perubahan berkala dalam sel telur dan uterus yang bertanggung
jawab terhadap daur menstruasi. Selama kehamilan, progesteron berada pada
tingkat yang tinggi, dan dipertahankan untuk mencegah ovulation. Dan sebagai
kendali terhadap
kelahiran menggunakan progesteron jenis tertentu yang disebut etinodiol
diasetat.
Jenis-Jenis Asam Lemak Berdasarkan jenis ikatannya,
asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a.
Asam lemak
jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu
asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh:
asam laurat, asam palmitat, dan asam stearat.
b.
Asam lemak tak
jenuh
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang
mengandung ikatan rangkap pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam
linolenat. Berikut ini adalah contoh beserta rumus struktur dan rumus molekul
dari asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh yang disajikan di dalam tabel
Rumus struktur.
Rumus Molekul
Nama Asam Lemak
1)
Asam lemak
jenuh: CH3(CH2)10COOH C11H23COOH
Asam Laurat CH3(CH2)14COOH C15H31COOH Asam Palmitat CH3(CH2)16COOH C17H35COOH
Asam Stearat CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH C17H33COOH Asam Oleat
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7C C17H31COOH Asam linoleat C17H29COOH Asam Linoleat
2)
Asam Lemak Tak Jenuh OOH CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=C
H(CH2)7COOH .
Ikatan rangkap yang sering ditemui di alam adalah : cis bukan trans. Biasa terletak pd C 9, 12, 15, kcl arachidonat
C. Sifat-Sifat Lemak
`1. Sifat-sifat fisik Lemak
a.
Lemak hewan
berbentuk zat padat, sedangkan lemak tumbuhan berbentuk zat cair.
b.
Asam lemak
jenuh mempunyai titik didih tinggi, sedangkan asam lemak tak jenuh memiliki
titik didih rendah.
c.
Lemak larut
pada pelarut nonpolar. Alkohol panas adalah pelarut lemak yang baik.
d.
Bau amis (fish flavor) yang disebabkan oleh terbentuknya
trimetil-amin dari lecitin.
e.
Bobot jenis
dari lemak biasanya ditentukan pada temperatur kamar.
f.
Indeks bias dari lemak dipakai pada pengenalan
unsur kimia.
g.
Minyak tidak
larut dalam air kecuali minyak jarak (coastor oil, sedikit larut dalam alkohol
dan larut sempurna dalam dietil eter, karbon disulfida dan pelarut halogen).
h.
Titik didih
asam lemak semakin meningkat dengan bertambahnya panjang rantai karbon.
i.
Rasa pada lemak
selain terdapat secara alami, juga terjadi karena asam-asam yang berantai
sangat pendek sebagai hasil penguraian pada kerusakan lemak.
j.
Titik kekeruhan
ditetapkan dengan cara mendinginkan campuran lemak dengan pelarut lemak.
k.
Titik lunak dari lemak ditetapkan untuk
mengidentifikasikan minyak.
l.
Shot melting
point adalah temperatur pada saat terjadi tetesan pertama dari lemak
m.
Slipping point digunakan untuk pengenalan
lemak alam serta pengaruh kehadiran komponenkomponennya.
2. Sifat-sifat kimia Lemak
a.
Esterifikasi
Proses esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari trigliserida,
menjadi bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia
yang disebut interifikasi atau penukaran ester yang didasarkan pada prinsip transesterifikasi
Fiedel-Craft.
b.
Hidrolisa Dalam reaksi hidrolisis, lemak akan
diubah menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisi
mengakibatkan kerusakan lemak. Ini terjadi karena terdapat sejumlah air dalam
lemak tersebut.
c.
Penyabunan Reaksi ini dilakukan dengan
penambahan sejumlah larutan basa kepada trigliserida. Bila penyabunan telah
lengkap, lapisan air yang mengandung gliserol dipisahkan dan gliserol
dipulihkan dengan penyulingan. 10
d.
Hidrogenasi Proses hidrogenasi bertujuan untuk
menjernihkan ikatan
dari rantai karbon asam lemak pada lemak. Setelah proses hidrogenasi selesai,
lemak didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan disaring. Hasilnya adalah
lemak yang bersifat plastis atau keras, tergantung pada derajat kejenuhan.
e.
Pembentukan keton Keton dihasilkan melalui penguraian dengan
cara hidrolisa ester.
f.
Oksidasi Oksidasi dapat berlangsung bila
terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan lemak atau minyak. Terjadinya
reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik pada lemak.
D.
Reaksi Pengenalan Lemak
Ada beberapa reaksi pengenalan lemak, antara lain:
1)
Uji akrolein
Uji akrolein digunakan untuk mengetahui adanya gliserol dan lemak. Akrolein
mudah dikenali dengan baunya yang menusuk dengan kuat. Jika lemak dipanaskan
dan dibakar akan tercium bau menusuk disebabkan terbentuknya akrolein.
2)
Uji Perioksida
Uji perioksida
bertujuan untuk mengetahui proses ketengikan aksidatif pada lemak yang
mengandung asam lemak tak jenuh.
3)
Uji ketidakjenuhan Uji ini digunakan untuk
membedakan lemak jenuh dan lemak tak jenuh.
C. Kegunaan Lemak Dalam
Kehidupan Sehari-Hari
Lemak dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan, di antaranya sebagai berikut.
1)
Sumber energi
bagi tubuh Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber
energi, mempertahankan suhu tubuh, dan pelarut vitamin A, D, E, dan K. Lemak
merupakan bahan
makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram lemak menghasilkan sekitar 9
kilokalori.
2)
Bahan pembuatan mentega atau margarin Lemak
dapat diubah menjadi mentega atu margarin dengan cara hidrogenasi.
3)
Bahan pembuatan sabun Sabun dapat dibuat dari
reaksi antara lemak
dengan KOH danengan
sebutan sabun mandi.
4)
Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel
lemak. 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
5)
Lemak mempunyai
fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel yang berkaitan dengan
karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion dan molekul lain,
keluar dan masuk ke dalam sel.
6)
Menopang fungsi
senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan steroid hormon dan
kelenjar empedu.
7)
Menjadi
suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis.
8)
Berfungsi
sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari
suhu luar yang kurang
bersahabat.
9)
Lemak juga
merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama yang
membentuk membran semua jenis sel.
D. Proses Metabolisme Lemak
Dalam Tubuh
Proses
metabolisme di dalam tubuh baik yang berasal dari karbohidrat, protein, dan lemak berfungsi
untuk menghasilkan energi tubuh untuk bergerak dan memenuhi kebutuhan energi di
dalam sel. karena itu semua proses metabolisme tersebut, asetil Ko A memiliki
peranan yang sangat besar dalam menghasilkan energi.
Metabolisme Lemak merupakan proses tubuh untuk menghasilkan energi dari
asupan lemak setelah masuk menjadi sari-sari makanan dalam tubuh. dalam
memetabolisme lemak menjadi energi kita membutuhkan bantuan glukosa dari
karbohidrat. karena itu, tubuh kita cenderung menuntut makan yang manis-manis setelah
makan makanan yang kaya akan lemak. lemak dalam tubuh kita akan masuk ke dalam
proses metabolisme setelah melewati tahapan penyerapan, sehingga bentukan lemak
yang memasuki jalur metabolisme lemak dalam bentukan trigliserida. (trigliserida adalah bentuk
simpanan lemak tubuh).
Dalam bentuk trigliserida, lemak disintesis menjadi
asam lemak dan glliserol, seperti yang dijelaskan pada gambar dibawah. asam
lemak dan gliserol ini lah yang masuk kedalam proses metabolisme energi. pada prosesnya, gliserol dan
asam lemak memerlukan glukosa untuk memasuki siklus krebs atau biasanya dikenal
dengan TCA, dengan memasuki siklus ini gliserol dan asam lemak dapat diubah
menjadi energi.
Pada proses
metabolisme lemak, menjelaskan
bahwa asam lemak dan
gliserol yang merupakan hasil sintesis lemak metabolisme memasuki energi dengna
proses bantuan proses glikolisis . Asam lemak hasil sintesis lemak hanya
terdiri dari pecahan 2-karbon, karena itu sel tubuh tidak dapat membentuk
glukosa dari asam lemak, begitupun dengan gliserol, karena gliserol hanya merupakan 5% dari lemak.
dengan demikian, sel tubuh tidak dapat membentuk glukosa dari lemak. karena
tubuh tidak dapat membentuk glukosa dari lemak maka organ tubuh tertentu
seperti sistem saraf tidak dapat mendapat energi dari lemak, dan karena hal itu pula proses pembakaran
lemak tubuh membutuhkan proses yang panjang, salah satunya harus membutuhkan
bantuan glukosa.
Berikut adalah proses metabolism lemak dalam tubuh :
1.
Biosintesis Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk
hidup, maka asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh, menjadi energi
maupun disimpan sebagai glikogen. Asupan yang baik terjadi pada saat energi
yang terkandung dalam karbohidrat setara dengan energi yang diperlukan oleh tubuh, dan
sangat sulit untuk menggapai keseimbangan ini. Ketika asupan karbohidrat
menjadi berlebih, maka kelebihan itu akan diubah menjadi lemak.
Metabolisme yang
terjadi dimulai dari: Asupan
karbohidrat, antara lain
berupa sakarida, fruktosa, galaktosa pada saluran pencernaan diserap masuk ke
dalam sirkulasi darah menjadi glukosa/gula darah. Konsentrasi glukosa pada
plasma darah diatur oleh tiga hormon, yaitu glukagon, insulin
dan adrenalin. Insulin akan menaikkan laju sirkulasi glukosa ke seluruh jaringan tubuh. Pada jaringan
adiposa, adiposit akan mengubah glukosa menjadi glukosa 6-fosfat dan gliserol
fosfat, masing-masing dengan bantuan satu molekul ATP. o Jaringan adiposit ini
yang sering dikonsumsi kita sebagai lemak.
Glukosa 6-fosfat kemudian dikonversi oleh hati dan
jaringan otot menjadi glikogen. Proses ini dikenal sebagai glikogenesis, dalam
kewenangan insulin. o Pada saat rasio glukosa dalam plasma darah turun, hormon
glukagon dan adrenalin akan dikeluarkan untuk memulai proses glikogenolisis yang mengubah
kembali glikogen menjadi glukosa.
Ketika tubuh
memerlukan energi, glukosa akan dikonversi melalui proses glikolisis untuk
menjadi asam piruvat dan adenosin trifosfat. Asam piruvat kemudian dikonversi menjadi asetil-KoA, kemudian
menjadi asam sitrat dan masuk ke dalam siklus asam sitrat. o Pada saat otot
berkontraksi, asam piruvat tidak dikonversi menjadi asetil-KoA, melainkan
menjadi asam laktat. Setelah otot beristirahat, proses glukoneogenesis akan berlangsung guna mengkonversi
asam laktat kembali menjadi asam piruvat.
Sementara itu,lemak yang terkandung di dalam bahan makanan juga
dicerna dengan asam empedu menjadi misel. Misel akan diproses oleh enzimlipase
yang disekresi pankreas menjadi asam lemak, gliserol, kemudian masuk melewati celah membran
intestin. Setelah melewati dinding usus, asam lemak dan gliserol ditangkap oleh
kilomikron dan disimpan di dalam vesikel. Pada vesikel ini terjadi reaksi
esterifikasi dan konversi menjadi lipoprotein. Kelebihan lemak darah, akan disimpan di dalam
jaringan adiposa, sementara yang lain akan terkonversi menjadi trigliserida,
HDL dan LDL.
Lemak darah
adalah sebuah istilah ambiguitas yang merujuk pada trigliserida sebagai lemak
hasil proses pencernaan, sama seperti penggunaan istilah gula darah walaupun o trigliserida terjadi karena proses ester di dalam
vesikel kilomikron o lemak yang dihasilkan oleh proses pencernaan adalah
berbagai macam asam lemak dan gliserol.
Ketika tubuh memerlukan energi, baik trigliserida, HDL dan LDL akan
diurai dalam sitoplasma melalui proses dehidrogenasi kembali menjadi gliserol
dan asam lemak. Reaksi yang terjadi mirip seperti reaksi redoks atau reaksi
Brønsted–Lowry; asam + basa --> garam + air; dan kebalikannya garam + air --> asam + basa o Proses
ini terjadi di dalam hati dan disebut lipolisis.
Sejumlah hormon yang antagonis dengan insulin disekresi
pada proses ini menuju ke dalam hati, antara lain: ACTH, GH, sekresi dari
kelenjar hipofisis ,Adrenalin, sekresi dari kelenjar adrenal, Glukagon, sekresi dari kelenjar pankreas TH,
sekresi dari kelenjar tiroid.
Lemak di dalam darah yang berlebih akan disimpan di
dalam jaringan adiposa. Lebih lanjut gliserol dikonversi menjadi
dihidroksiaketon, kemudian menjadi dihidroksiaketon fosfat dan masuk ke dalam proses glikolisis. Sedangkan
asam lemak akan dikonversi di dalam mitokondria dengan proses oksidasi, dengan
bantuan asetil-KoA menjadi adenosin trifosfat, karbondioksida dan air.
2. Degradasi Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam lemak dipecah di dalam mitokondria dan/atau di dalam
peroksisoma untuk menghasilkan asetil-KoA. Sebagian besar, asam lemak
dioksidasi oleh suatu mekanisme yang sama, tetapi tidak serupa dengan,
kebalikan proses sintesis asam lemak. Yaitu, pecahan berkarbon dua dihilangkan berturut-turut dari
ujung karboksil dari asam itu setelah langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi,
dan oksidasi untuk membentuk asam keto-beta, yang dipecah dengan tiolisis.
Asetil-KoA kemudian diubah menjadi Adenosina trifosfat, CO2, dan H2O menggunakan daur asam sitrat dan
rantai pengangkutan elektron. Energi yang diperoleh dari oksidasi sempurna asam
lemak palmitat adalah 106 ATP. Asam lemak rantai-ganjil dan tak jenuh
memerlukan langkah enzimatik tambahan untuk degradasi. 15
E. Kelebihan dan kekurangan
Lemak
Terlepas dari kelemahan lemak sebagai pengganggu
kesehatan akibat kandungan kolesterol, ternyata kolesterol juga diperlukan oleh
tubuh untuk membuat asam empedu yang berguna bagi penyerapan lemak makanan, dan
hormon steroid yang
menentukan sifat kelamin laki-laki dan perempuan. Kadar kolesterol darah yang
tinggaI mengakibatkan penyakit jantung koroner. Maka, pemilihan jumlah dan
jenis lemak memerlukan pertimbangan yang masak.
Di negara maju, asupan lemak dianjurkan kurang lebih 35% dari total
asupan kalori, sedangkan di negara berkembang asupan lemak jauh lebih sedikit
dari anjuran tersebut.Lemak baik untuk dikonsumsi karena memiliki fungsi
menghasilkan energi (9 Kkal/gr), memberikan rasa gurih, membantu pengangkutan
vitamin A, D, E, K
dan mengandung asam lemak esensial.Akan tetapi, pada usia lanjut pemilihan
jenis lemak harus lebih bijaksana.Lemak tidak jenuh, khususnya omega-3 dan
omega-9 perlu mendapat perhatian.
Akibat apa yang ditimbulkan oleh konsumsi rendah
lemak?Kekurangan asam
lemak esensial (Omega -3 dan Omega -6) pada masa janin mengakibatkan penurunan
pada pertumbuhan otak. Pertumbuhanotak yang terganggu akan mengakibatkan
penurunan fungsi otak, yaitukemampuan kognitif rendah, yang tidak dapat
diperbaiki kemudian.
Kekurangan asam linoleat pada anak-anak dan orang dewasamengakibatkan kelainan
pada kulit yaitu ekzema. Pada ekzema kulitmengalami inflamasi yaitu radang
disertai panas kering dan bersisik.Ekzema terjadi pada bayi yang mendapat
makanan mengandung asam linoleat kurang dari0,1% energi makanan. Pada orang dewasa ekzema terjadi
jika makanantidak mengandung lemak. Untuk memenuhi kecukupan asam lemak
esensial, susu formula bayi sekarang ditambah asam linolenat sehinggarasio asam
linoleat terhadap asam linolenat mendekati 5 : 1.
Akibat kekurangan asam lemak esensial pertama kali
ditemukan pada anak-anak yang mendapat makanan yang dapat dikatakan tanpalemak.
400 bayi yang diberi makanan yang mengandung asam linoleatdalam jumlah yang
berbeda. Anak-anak yang mendapat makanan dengankandungan asam linoleat kurang dari 0,1% energi
makanan menunjukkangejala kekurangan asam lemak esensial. Akibat kekurangan
asam lemak esensial pada orang dewasa diamati pada seorang pria yang ususnya
dibuang, disisakan sepanjang 60 cm.Kemudian dia mendapat makanan tanpa lemak melalui vena
saja.
Setelah100 hari dia menderita radang kulit
bersisik.Kekurangan lemak mengakibatkan perubahan pada komposisi asamlemak di
berbagai jaringan, terutama membran sel. Selain itu terjadi penurunan efisiensi produksi energi
di dalam sel.
Akibat apa yang
ditimbulkan oleh konsumsi berlebih lemak? Konsumsi berlebih lemak akan
mengakibatkan kegemukan karena kadar energi di dalam lemak lebih dari 2 kali
kadar energi di dalam karbohidrat. Rasa makanan berlemak yang umumnya enak, cenderung
mendorongkonsumsi berlebih. Kegemukan berkaitan dengan timbulnya penyakit
kronis seperti jantung dan pembuluh darah dan diabetes melitus.
Peningkatan kadar kolesterol di dalam darah merupakan
faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah dengan gejala awal tekanandarah tinggi (hipertensi)
kebiasaan dan pola makan berperan besar dalam pengendalian kadar kolesterol di
dalam darah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kadar normal
kolesterol di dalamdarah meliputi mempertahankan berat badan normal, tidak mengkonsumsi berlebih lemak
dan lemak jenuh, mengatur keseimbangan konsumsi asam lemak tak jenuh dan
menguranggi konsumsi makanan berkadar tinggi kolesterol.
Penelitian di Jepang menunjukkan, konsumsi berlebih asam lemak linoleat dan
perubahan pada keseimbangan asam lemak esensial yang dikonsumsi mengakibatkan
tubuh hiperaktif terhadap berbagai zat penyebab alergi. Meningkatkan rasio asam
lemak Omega -3 atau Omega-6 di dalam sel berperan dalam alergi dan inflamasi akan
menurunkanreaktifitas tubuh terhadap alergi dan inflamasi.
F. FUNGSI LEMAK
Di dalam tubuh manusia, lemak dibagi menjadi dua
kelompok yaitu lemak struktural dan lemak fungsional.
Lemak struktural
adalah bagian dari dinding sel.Sedangkan, lemak fungsional dapat berupa hormon steroid,
prostaglandin, dan timbunan lemak yang dapat dipakai sebagai cadangan energi
Pada dasarnya, lemak makanan (dietary fat) memiliki fungsi untuk menyediakan
energi jangka panjang, memberikan rasa kenyang setelah makan, membantu pembuatan hormon,
membentuk bagian otak dan sistem saraf, membentuk membran sel untuk setiap sel
di dalam tubuh, mengangkut vitamin A, D, E, dan K ke seluruh tubuh, membantu
mengatur suhu tubuh, serta menyediakan dua asam lemak esensial (seperti asam linoleat dan asam
linolenat) yang tidak bisa dibuat sendiri oleh tubuh manusia.
G. Gizi dan kesehatan Lemak
Sebagian besar lipid yang ditemukan di dalam makanan
adalah berbentuk triasilgliserol, kolesterol dan fosfolipid. Kadar rendah lemak
makanan adalah
penting untuk memfasilitasi penyerapan vitamin-vitamin yang larut di dalam
lemak (A, D, E, dan K) dan karotenoid.
Manusia dan
mamalia lainnya memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan asam lemak esensial
tertentu, misalnya asam linoleat (asam lemak omega-6) dan asam alfa-linolenat (sejenis asam lemak
omega-3) karena mereka tidak dapat disintesis dari prekursor sederhana di dalam
makanan. Kedua-dua asam lemak ini memiliki 18 karbon per molekulnya, lemak
majemuk tak jenuh berbeda di dalam jumlah dan kedudukan ikatan gandanya. Sebagian besar minyak
nabati adalah kaya akan asam linoleat (safflower, bunga matahari, dan jagung).
Asam alfa-linolenat ditemukan di dalam daun hijau tumbuhan, dan di beberapa
biji-bijian, kacang-kacangan, dan leguma (khususnya flax, brassica napus, walnut, dan kedelai).
Minyak ikan kaya akan asam lemak omega-3 berantai panjang asam eikosapentaenoat
dan asam dokosaheksaenoat.
Banyak
pengkajian telah menunjukkan manfaat kesehatan yang baik yang berhubungan
dengan asupan asam lemak
omega-3 pada perkembangan bayi, kanker, penyakit kardiovaskular (gangguan
jantung), dan berbagai penyakit kejiwaan, seperti depresi, kelainan
hiperaktif/kurang memperhatikan, dan demensia.[35][36] Sebaliknya, kini
dinyatakan bahwa asupan lemak trans, yaitu yang ada pada minyak nabati yang dihidrogenasi
sebagian, adalah faktor risiko bagi penyakit jantung.Banyaknya nutrisi yang dibutuhkan manusia antara lain
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Jumlah energi yang
dikeluarkan saat melakukan aktivitas sehari-hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar