Selasa, 18 November 2014

Makalah Lemak

Makalah ini merupakan postingan pertama saya jadi dimaklumi kalau agak sedikit kacau and terima kasih sudah mau berkunjung


A.    Pengertian Lemak
     Lemak (Lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air.Namun lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform,eter dan benzen.Minyak atau lemak merupkan komponen bahan makanan yang penting. Istilah minyak atau lemak sebenarnya tergantung apakah pada suhu kamar bahan tersebut dalam keadaan cair atau padat. Bila pada suhu kamar dalam keadaan cair, maka disebut minyak, sebaliknya bila dalam keadaan padatdisebut lemak. Lipid atau lipida lebih merupakan istilah ilmiah, yang mencakup baik minyak maupunlemak.
Dalam pustaka asing, lipida yang kita makan umumnya disebut ditery fat, yang dapat kitaterjemahkan lemak pangan. Lemak secara kimiawi tersusun oleh sekelompok senyawa yang berbeda.
Dalam bahan makanan lemak dapat terdiri dari dua bentuk, yaitu yang tampak (visible) dan yang tidak tampak (invisible). Lemak yang tampak misalnya mentega, margarin, minyak goreng dan sebagainya. Lemak yang tidak tampak misalnya yang terdapat dalam berbagai bahan makanan seperti daging, kacang tanah, susu, telur, dansebagainya Lemak tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
       Komponen lemak adalah asam lemak dan gliserol. Setiap satu gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 – 1 gram/kg.BB/ hari.Kebutuhan per hari lemak esensial untuk anak adalah 1-2% omega-3 dari total asupan per hari seluruh gizi dan 5-6% energi untuk omega 6. Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol” . Jadi lemak dan minyak juga merupakan senyawaan ester . Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.
Ø  Struktur Umum dan Tata nama Lemak
 Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Asam penyusun lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang terdapat di alam adalah asam palmitat (C15H31COOH), asam stearat (C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH), dan asam linoleat (C17H29COOH).
Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida. Struktur umum molekul lemak seperti terlihat pada ilustrasi berikut: Pada rumus struktur lemak di atas, R1–COOH, R2–COOH, dan R3–COOH adalah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol. Ketiga molekul asam lemak itu boleh sama (disebut asam lemak sederhana) dan boleh berbeda (disebut lemak campuran). Tetapi pada umumnya, molekul lemak terbentuk dari dua atau lebih macam asam lemak. Nama lazim dari lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak. Contoh: Jaringan lemak yang terdapat dalam tubuh.

B.     KLASIFIKASI LIPID
1.      Lemak/Trigliserida
 Lemak merupakan estergliserol yang terbentuk dari dua jenis molekul yang lebih kecil melalui reaksi dehidrasi. Lemak tersusun dari dua jenis molekul, yaitu gliserol dan asam lemak. Dalam pembentukan lemak, tiga asam lemak masing- masing berikatan dengan gliserol melalui ikatan ester, suatu ikatan antara gugus hidroksil dengan gugus karboksil. Karena itu, lemak disebut juga triasilgliserol; di samping nama lain trigliserida. Asam lemak pada dalam suatu molekul lemak bisa sama ketiga-tiganya (seperti pada contoh gambar di bawah), atau bisa terdiri atas dua atau tiga jenis asam lemak yang berlainan.
 - Gliserol
 Gliserol merupakan sejenis alkohol yang memiliki tiga karbon, yang masing-masingnya mengandung sebuah gugus hidroksil.
 - Asam Lemak
 Asam lemak adalah asam karboksilat dengan jumlah atom karbon banyak. Biasanya asam lemak mengandung 4 – 24 atom karbon, dan mempunyai satu gugus karboksil. Bagian alkil dari asam lemak bersifat nonpolar, sedangkan gugus karboksil bersifat polar. Bila bagian alkil asam lemak mengandung ikatan rangkap, dinamakan asam lemak tak jenuh.Contohnya asam oleat. Sebaliknya, bila tidak memiliki ikatan rangkap dinamakan asam lemak jenuh, seperti pada asam stearat dan asam palmitat. Ester gliserol yang terbentuk dari asam lemak tak jenuh dinamakan minyak, sedangkan yang berasal dari asam lemak jenuh dinamakan lemak. Titik leleh lemak lebih tinggi daripada minyak, sehingga minyak cenderung mencair pada suhu kamar.
2.      Fosfolipid
 Phosfolipid serupa dengan lemak, yaitu merupakan suatu ester gliserol, tetapi, phosfolipid hanya mengandung dua asam lemak, yang terikat pada atom C nomor 1 dan nomor 2 dari gliserol, sedangkan atom C nomor tiga diesterkan oleh asam phosfat, yang telah mengikat gugus alkohol jenis lain, seperti kolin, etanolamin, serin, dan inositol. Karena itu, phosfolipid diberi nama menurut gugus alkohol yang terikat pada asam phosfatnya, misalnya phosfatidilkolin (gugus alkohol mengikat kolin), phosfatidil etanolamin (mengikat etanolamin), phosfatidil serin, dan nama lainnya. Struktur umum dari phosfolipid ditunjukkan pada gambar berikut:
            Akibat atom karbon nomor 3 mengikat gugus phosfat menimbulkan sifat dualisme dari phosfolipid. Dua rantai panjang dari asam lemak yang terikat pada ke-dua atom karbon bersifat nonpolar, sedangkan atom ketiga mengikat gugus phosfat yang polar. Akibat dualisme ini, phosfolipid cenderung membentuk bilayer (lapis ganda) di dalam larutan air dengan ekor (rantai asam lemak) mengarah ke bagian dalam dan kepala (gugus phosfat) yang polar mengarah ke bagian luar atau larut dalam air, seperti ditunjukkan pada gambar 18.10. prilaku ini sama dengan anion asam lemak (sabun), membentuk misel.
 Phosfolipid membentuk bagian signifikan dari membran sel. Gambar berikut menunjukkan membran sel dalam bentuk bilayer phosfolipid dengan protein terbesar didalamnya. Membran sel yang pertama berfungsi untuk mencegah kerja sel dari cairan ekstraselular di sekitarnya. Fungsi lapisan kedua untuk memberikan jalan bagi nutrien dan bahan kimia lain yang diperlukan agar masuk kedalam sel, sementara produk yang sudah tidak diperlukan harus dapat dikeluarkan dalam sel.
3.      Malam/Lilin
 Jenis yang mirip dengan fosfolipid dan lemak adalah malam (waxe) merupakan suatu ester yang mirip dengan fosfolipid. Perbedaannya, malam melibatkan alkohol monohidroksi dalam gliserolnya dengan rantai panjang. Malam merupakan lapisan pelindung pada buah- buahan dan daun-daunan, juga disekresi oleh serangga. Misalnya sekresi kelenjar lebah, adalah golongan mirisil palmitat.
4.      Steroid
Steroid adalah golongan lipid yang mempunyai karakteristik dari jenis struktur penyatuan cincin karbon. Steroid tidak mengandung asam lemak ataupun gliserol, karenanya tidak dapat mengalami penyabunan. Steroid meliputi empat golongan, yaitu kolesterol, hormon, adrenokortikoid, hormon seksual, dan asam empedu.
 Kolesterol ditemukan dalam semua organisme dan merupakan bahan awal untuk pembentukan asam empedu, hormon steroid, dan vitamin D. Walaupun kolesterol esensial bagi mahluk hidup, tapi berimplikasi terhadap pembentukan ‘plek’ pada dinding pembuluh nadi (suatu proese yang disebut arteosclerosis, atau pengerasan pembuluh), bahkan dapat mengakibatkan penyumbatan. Gejala ini penting terutama dalam pembuluh yang memasok darah ke jantung. Penyumbatan pada pembuluh ini menimbulkan kerusakan jantung, yang pada gilirannya dapat menimbulkan kematian akibat serangan jantung.
 Hormon adrenokortikoid disintesis dalam kelenjar adrenalin, yang terlibat dalam pengaturan air dan keseimbangan elektrolit, serta dalam metabolisme protein dan karbohidrat. Misalnya, kortisol memperlambat penyusunan protein sehingga asam amino normal yang dipakai untuk tujuan ini dapat digunakan oleh hati untuk mensintesis glukosa ekstra.
            Hormon seks yang penting pada laki-laki adalah testoteron, hormon ini yang mengendalikan pertumbuhan reproduksi organ dan rambut, serta untuk mengembangkan struktur otot dan suara khas laki-laki. Terdapat dua jenis hormon seks perempuan, terutama progesteron dan golongan estrogen, salah satunya adalah estradiol. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan berkala dalam sel telur dan uterus yang bertanggung jawab terhadap daur menstruasi. Selama kehamilan, progesteron berada pada tingkat yang tinggi, dan dipertahankan untuk mencegah ovulation. Dan sebagai kendali terhadap kelahiran menggunakan progesteron jenis tertentu yang disebut etinodiol diasetat.
Jenis-Jenis Asam Lemak Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a.       Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam stearat.
b.      Asam lemak tak jenuh
 Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat. Berikut ini adalah contoh beserta rumus struktur dan rumus molekul dari asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh yang disajikan di dalam tabel Rumus struktur.
 Rumus Molekul Nama Asam Lemak
1)      Asam lemak jenuh: CH3(CH2)10COOH C11H23COOH Asam Laurat CH3(CH2)14COOH C15H31COOH Asam Palmitat CH3(CH2)16COOH C17H35COOH Asam Stearat CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH C17H33COOH Asam Oleat CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7C C17H31COOH Asam linoleat C17H29COOH Asam Linoleat
2)       Asam Lemak Tak Jenuh OOH CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=C H(CH2)7COOH .
fatty acids.gif
Ikatan rangkap yang sering ditemui di alam adalah : cis bukan trans. Biasa terletak pd C 9, 12, 15, kcl arachidonat
C.    Sifat-Sifat Lemak
`1. Sifat-sifat fisik Lemak
a.       Lemak hewan berbentuk zat padat, sedangkan lemak tumbuhan berbentuk zat cair.
b.      Asam lemak jenuh mempunyai titik didih tinggi, sedangkan asam lemak tak jenuh memiliki titik didih rendah.
c.       Lemak larut pada pelarut nonpolar. Alkohol panas adalah pelarut lemak yang baik.
d.       Bau amis (fish flavor) yang disebabkan oleh terbentuknya trimetil-amin dari lecitin.
e.       Bobot jenis dari lemak biasanya ditentukan pada temperatur kamar.
f.        Indeks bias dari lemak dipakai pada pengenalan unsur kimia.
g.       Minyak tidak larut dalam air kecuali minyak jarak (coastor oil, sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam dietil eter, karbon disulfida dan pelarut halogen).
h.      Titik didih asam lemak semakin meningkat dengan bertambahnya panjang rantai karbon.
i.         Rasa pada lemak selain terdapat secara alami, juga terjadi karena asam-asam yang berantai sangat pendek sebagai hasil penguraian pada kerusakan lemak.
j.        Titik kekeruhan ditetapkan dengan cara mendinginkan campuran lemak dengan pelarut lemak.
k.      Titik lunak dari lemak ditetapkan untuk mengidentifikasikan minyak.
l.        Shot melting point adalah temperatur pada saat terjadi tetesan pertama dari lemak
m.     Slipping point digunakan untuk pengenalan lemak alam serta pengaruh kehadiran komponenkomponennya.
2. Sifat-sifat kimia Lemak
a.       Esterifikasi Proses esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari trigliserida, menjadi bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia yang disebut interifikasi atau penukaran ester yang didasarkan pada prinsip transesterifikasi Fiedel-Craft.
b.       Hidrolisa Dalam reaksi hidrolisis, lemak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisi mengakibatkan kerusakan lemak. Ini terjadi karena terdapat sejumlah air dalam lemak tersebut.
c.       Penyabunan Reaksi ini dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan basa kepada trigliserida. Bila penyabunan telah lengkap, lapisan air yang mengandung gliserol dipisahkan dan gliserol dipulihkan dengan penyulingan. 10
d.       Hidrogenasi Proses hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai karbon asam lemak pada lemak. Setelah proses hidrogenasi selesai, lemak didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan disaring. Hasilnya adalah lemak yang bersifat plastis atau keras, tergantung pada derajat kejenuhan.
e.        Pembentukan keton Keton dihasilkan melalui penguraian dengan cara hidrolisa ester.
f.        Oksidasi Oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan lemak atau minyak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik pada lemak.
D.     Reaksi Pengenalan Lemak
Ada beberapa reaksi pengenalan lemak, antara lain:
1)      Uji akrolein Uji akrolein digunakan untuk mengetahui adanya gliserol dan lemak. Akrolein mudah dikenali dengan baunya yang menusuk dengan kuat. Jika lemak dipanaskan dan dibakar akan tercium bau menusuk disebabkan terbentuknya akrolein.
2)      Uji Perioksida Uji perioksida bertujuan untuk mengetahui proses ketengikan aksidatif pada lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh.
3)       Uji ketidakjenuhan Uji ini digunakan untuk membedakan lemak jenuh dan lemak tak jenuh.
 C. Kegunaan Lemak Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Lemak dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan, di antaranya sebagai berikut.
1)      Sumber energi bagi tubuh Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi, mempertahankan suhu tubuh, dan pelarut vitamin A, D, E, dan K. Lemak merupakan bahan makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram lemak menghasilkan sekitar 9 kilokalori.
2)       Bahan pembuatan mentega atau margarin Lemak dapat diubah menjadi mentega atu margarin dengan cara hidrogenasi.
3)       Bahan pembuatan sabun Sabun dapat dibuat dari reaksi antara lemak dengan KOH danengan sebutan sabun mandi.
4)       Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
5)      Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel.
6)      Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
7)      Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis.
8)      Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
9)      Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama yang membentuk membran semua jenis sel.
 D. Proses Metabolisme Lemak Dalam Tubuh
 Proses metabolisme di dalam tubuh baik yang berasal dari karbohidrat, protein, dan lemak berfungsi untuk menghasilkan energi tubuh untuk bergerak dan memenuhi kebutuhan energi di dalam sel. karena itu semua proses metabolisme tersebut, asetil Ko A memiliki peranan yang sangat besar dalam menghasilkan energi.
Metabolisme Lemak merupakan proses tubuh untuk menghasilkan energi dari asupan lemak setelah masuk menjadi sari-sari makanan dalam tubuh. dalam memetabolisme lemak menjadi energi kita membutuhkan bantuan glukosa dari karbohidrat. karena itu, tubuh kita cenderung menuntut makan yang manis-manis setelah makan makanan yang kaya akan lemak. lemak dalam tubuh kita akan masuk ke dalam proses metabolisme setelah melewati tahapan penyerapan, sehingga bentukan lemak yang memasuki jalur metabolisme lemak dalam bentukan trigliserida. (trigliserida adalah bentuk simpanan lemak tubuh).
Dalam bentuk trigliserida, lemak disintesis menjadi asam lemak dan glliserol, seperti yang dijelaskan pada gambar dibawah. asam lemak dan gliserol ini lah yang masuk kedalam proses metabolisme energi. pada prosesnya, gliserol dan asam lemak memerlukan glukosa untuk memasuki siklus krebs atau biasanya dikenal dengan TCA, dengan memasuki siklus ini gliserol dan asam lemak dapat diubah menjadi energi.
Pada proses metabolisme lemak, menjelaskan bahwa asam lemak dan gliserol yang merupakan hasil sintesis lemak metabolisme memasuki energi dengna proses bantuan proses glikolisis . Asam lemak hasil sintesis lemak hanya terdiri dari pecahan 2-karbon, karena itu sel tubuh tidak dapat membentuk glukosa dari asam lemak, begitupun dengan gliserol, karena gliserol hanya merupakan 5% dari lemak. dengan demikian, sel tubuh tidak dapat membentuk glukosa dari lemak. karena tubuh tidak dapat membentuk glukosa dari lemak maka organ tubuh tertentu seperti sistem saraf tidak dapat mendapat energi dari lemak, dan karena hal itu pula proses pembakaran lemak tubuh membutuhkan proses yang panjang, salah satunya harus membutuhkan bantuan glukosa.
Berikut adalah proses metabolism lemak dalam tubuh :
1.      Biosintesis Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk hidup, maka asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh, menjadi energi maupun disimpan sebagai glikogen. Asupan yang baik terjadi pada saat energi yang terkandung dalam karbohidrat setara dengan energi yang diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk menggapai keseimbangan ini. Ketika asupan karbohidrat menjadi berlebih, maka kelebihan itu akan diubah menjadi lemak.
 Metabolisme yang terjadi dimulai dari:  Asupan karbohidrat, antara lain berupa sakarida, fruktosa, galaktosa pada saluran pencernaan diserap masuk ke dalam sirkulasi darah menjadi glukosa/gula darah. Konsentrasi glukosa pada plasma darah diatur oleh tiga hormon, yaitu glukagon, insulin dan adrenalin. Insulin akan menaikkan laju sirkulasi glukosa ke seluruh jaringan tubuh. Pada jaringan adiposa, adiposit akan mengubah glukosa menjadi glukosa 6-fosfat dan gliserol fosfat, masing-masing dengan bantuan satu molekul ATP. o Jaringan adiposit ini yang sering dikonsumsi kita sebagai lemak.
Glukosa 6-fosfat kemudian dikonversi oleh hati dan jaringan otot menjadi glikogen. Proses ini dikenal sebagai glikogenesis, dalam kewenangan insulin. o Pada saat rasio glukosa dalam plasma darah turun, hormon glukagon dan adrenalin akan dikeluarkan untuk memulai proses glikogenolisis yang mengubah kembali glikogen menjadi glukosa.
 Ketika tubuh memerlukan energi, glukosa akan dikonversi melalui proses glikolisis untuk menjadi asam piruvat dan adenosin trifosfat. Asam piruvat kemudian dikonversi menjadi asetil-KoA, kemudian menjadi asam sitrat dan masuk ke dalam siklus asam sitrat. o Pada saat otot berkontraksi, asam piruvat tidak dikonversi menjadi asetil-KoA, melainkan menjadi asam laktat. Setelah otot beristirahat, proses glukoneogenesis akan berlangsung guna mengkonversi asam laktat kembali menjadi asam piruvat.
 Sementara itu,lemak yang terkandung di dalam bahan makanan juga dicerna dengan asam empedu menjadi misel. Misel akan diproses oleh enzimlipase yang disekresi pankreas menjadi asam lemak, gliserol, kemudian masuk melewati celah membran intestin. Setelah melewati dinding usus, asam lemak dan gliserol ditangkap oleh kilomikron dan disimpan di dalam vesikel. Pada vesikel ini terjadi reaksi esterifikasi dan konversi menjadi lipoprotein. Kelebihan lemak darah, akan disimpan di dalam jaringan adiposa, sementara yang lain akan terkonversi menjadi trigliserida, HDL dan LDL.
 Lemak darah adalah sebuah istilah ambiguitas yang merujuk pada trigliserida sebagai lemak hasil proses pencernaan, sama seperti penggunaan istilah gula darah walaupun o trigliserida terjadi karena proses ester di dalam vesikel kilomikron o lemak yang dihasilkan oleh proses pencernaan adalah berbagai macam asam lemak dan gliserol.
Ketika tubuh memerlukan energi, baik trigliserida, HDL dan LDL akan diurai dalam sitoplasma melalui proses dehidrogenasi kembali menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksi yang terjadi mirip seperti reaksi redoks atau reaksi Brønsted–Lowry; asam + basa --> garam + air; dan kebalikannya garam + air --> asam + basa o Proses ini terjadi di dalam hati dan disebut lipolisis.
Sejumlah hormon yang antagonis dengan insulin disekresi pada proses ini menuju ke dalam hati, antara lain: ACTH, GH, sekresi dari kelenjar hipofisis ,Adrenalin, sekresi dari kelenjar adrenal, Glukagon, sekresi dari kelenjar pankreas TH, sekresi dari kelenjar tiroid.
Lemak di dalam darah yang berlebih akan disimpan di dalam jaringan adiposa. Lebih lanjut gliserol dikonversi menjadi dihidroksiaketon, kemudian menjadi dihidroksiaketon fosfat dan masuk ke dalam proses glikolisis. Sedangkan asam lemak akan dikonversi di dalam mitokondria dengan proses oksidasi, dengan bantuan asetil-KoA menjadi adenosin trifosfat, karbondioksida dan air.
 2. Degradasi Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam lemak dipecah di dalam mitokondria dan/atau di dalam peroksisoma untuk menghasilkan asetil-KoA. Sebagian besar, asam lemak dioksidasi oleh suatu mekanisme yang sama, tetapi tidak serupa dengan, kebalikan proses sintesis asam lemak. Yaitu, pecahan berkarbon dua dihilangkan berturut-turut dari ujung karboksil dari asam itu setelah langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi, dan oksidasi untuk membentuk asam keto-beta, yang dipecah dengan tiolisis. Asetil-KoA kemudian diubah menjadi Adenosina trifosfat, CO2, dan H2O menggunakan daur asam sitrat dan rantai pengangkutan elektron. Energi yang diperoleh dari oksidasi sempurna asam lemak palmitat adalah 106 ATP. Asam lemak rantai-ganjil dan tak jenuh memerlukan langkah enzimatik tambahan untuk degradasi. 15
E. Kelebihan dan kekurangan Lemak
Terlepas dari kelemahan lemak sebagai pengganggu kesehatan akibat kandungan kolesterol, ternyata kolesterol juga diperlukan oleh tubuh untuk membuat asam empedu yang berguna bagi penyerapan lemak makanan, dan hormon steroid yang menentukan sifat kelamin laki-laki dan perempuan. Kadar kolesterol darah yang tinggaI mengakibatkan penyakit jantung koroner. Maka, pemilihan jumlah dan jenis lemak memerlukan pertimbangan yang masak.
Di negara maju, asupan lemak dianjurkan kurang lebih 35% dari total asupan kalori, sedangkan di negara berkembang asupan lemak jauh lebih sedikit dari anjuran tersebut.Lemak baik untuk dikonsumsi karena memiliki fungsi menghasilkan energi (9 Kkal/gr), memberikan rasa gurih, membantu pengangkutan vitamin A, D, E, K dan mengandung asam lemak esensial.Akan tetapi, pada usia lanjut pemilihan jenis lemak harus lebih bijaksana.Lemak tidak jenuh, khususnya omega-3 dan omega-9 perlu mendapat perhatian.
Akibat apa yang ditimbulkan oleh konsumsi rendah lemak?Kekurangan asam lemak esensial (Omega -3 dan Omega -6) pada masa janin mengakibatkan penurunan pada pertumbuhan otak. Pertumbuhanotak yang terganggu akan mengakibatkan penurunan fungsi otak, yaitukemampuan kognitif rendah, yang tidak dapat diperbaiki kemudian. Kekurangan asam linoleat pada anak-anak dan orang dewasamengakibatkan kelainan pada kulit yaitu ekzema. Pada ekzema kulitmengalami inflamasi yaitu radang disertai panas kering dan bersisik.Ekzema terjadi pada bayi yang mendapat makanan mengandung asam linoleat kurang dari0,1% energi makanan. Pada orang dewasa ekzema terjadi jika makanantidak mengandung lemak. Untuk memenuhi kecukupan asam lemak esensial, susu formula bayi sekarang ditambah asam linolenat sehinggarasio asam linoleat terhadap asam linolenat mendekati 5 : 1.
Akibat kekurangan asam lemak esensial pertama kali ditemukan pada anak-anak yang mendapat makanan yang dapat dikatakan tanpalemak. 400 bayi yang diberi makanan yang mengandung asam linoleatdalam jumlah yang berbeda. Anak-anak yang mendapat makanan dengankandungan asam linoleat kurang dari 0,1% energi makanan menunjukkangejala kekurangan asam lemak esensial. Akibat kekurangan asam lemak esensial pada orang dewasa diamati pada seorang pria yang ususnya dibuang, disisakan sepanjang 60 cm.Kemudian dia mendapat makanan tanpa lemak melalui vena saja.
Setelah100 hari dia menderita radang kulit bersisik.Kekurangan lemak mengakibatkan perubahan pada komposisi asamlemak di berbagai jaringan, terutama membran sel. Selain itu terjadi penurunan efisiensi produksi energi di dalam sel.
 Akibat apa yang ditimbulkan oleh konsumsi berlebih lemak? Konsumsi berlebih lemak akan mengakibatkan kegemukan karena kadar energi di dalam lemak lebih dari 2 kali kadar energi di dalam karbohidrat. Rasa makanan berlemak yang umumnya enak, cenderung mendorongkonsumsi berlebih. Kegemukan berkaitan dengan timbulnya penyakit kronis seperti jantung dan pembuluh darah dan diabetes melitus.
Peningkatan kadar kolesterol di dalam darah merupakan faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah dengan gejala awal tekanandarah tinggi (hipertensi) kebiasaan dan pola makan berperan besar dalam pengendalian kadar kolesterol di dalam darah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kadar normal kolesterol di dalamdarah meliputi mempertahankan berat badan normal, tidak mengkonsumsi berlebih lemak dan lemak jenuh, mengatur keseimbangan konsumsi asam lemak tak jenuh dan menguranggi konsumsi makanan berkadar tinggi kolesterol.
Penelitian di Jepang menunjukkan, konsumsi berlebih asam lemak linoleat dan perubahan pada keseimbangan asam lemak esensial yang dikonsumsi mengakibatkan tubuh hiperaktif terhadap berbagai zat penyebab alergi. Meningkatkan rasio asam lemak Omega -3 atau Omega-6 di dalam sel berperan dalam alergi dan inflamasi akan menurunkanreaktifitas tubuh terhadap alergi dan inflamasi.
F. FUNGSI LEMAK
Di dalam tubuh manusia, lemak dibagi menjadi dua kelompok yaitu lemak struktural dan lemak fungsional.
 Lemak struktural adalah bagian dari dinding sel.Sedangkan, lemak fungsional dapat berupa hormon steroid, prostaglandin, dan timbunan lemak yang dapat dipakai sebagai cadangan energi Pada dasarnya, lemak makanan (dietary fat) memiliki fungsi untuk menyediakan energi jangka panjang, memberikan rasa kenyang setelah makan, membantu pembuatan hormon, membentuk bagian otak dan sistem saraf, membentuk membran sel untuk setiap sel di dalam tubuh, mengangkut vitamin A, D, E, dan K ke seluruh tubuh, membantu mengatur suhu tubuh, serta menyediakan dua asam lemak esensial (seperti asam linoleat dan asam linolenat) yang tidak bisa dibuat sendiri oleh tubuh manusia.
 G. Gizi dan kesehatan Lemak
Sebagian besar lipid yang ditemukan di dalam makanan adalah berbentuk triasilgliserol, kolesterol dan fosfolipid. Kadar rendah lemak makanan adalah penting untuk memfasilitasi penyerapan vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (A, D, E, dan K) dan karotenoid.
 Manusia dan mamalia lainnya memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan asam lemak esensial tertentu, misalnya asam linoleat (asam lemak omega-6) dan asam alfa-linolenat (sejenis asam lemak omega-3) karena mereka tidak dapat disintesis dari prekursor sederhana di dalam makanan. Kedua-dua asam lemak ini memiliki 18 karbon per molekulnya, lemak majemuk tak jenuh berbeda di dalam jumlah dan kedudukan ikatan gandanya. Sebagian besar minyak nabati adalah kaya akan asam linoleat (safflower, bunga matahari, dan jagung). Asam alfa-linolenat ditemukan di dalam daun hijau tumbuhan, dan di beberapa biji-bijian, kacang-kacangan, dan leguma (khususnya flax, brassica napus, walnut, dan kedelai). Minyak ikan kaya akan asam lemak omega-3 berantai panjang asam eikosapentaenoat dan asam dokosaheksaenoat.
 Banyak pengkajian telah menunjukkan manfaat kesehatan yang baik yang berhubungan dengan asupan asam lemak omega-3 pada perkembangan bayi, kanker, penyakit kardiovaskular (gangguan jantung), dan berbagai penyakit kejiwaan, seperti depresi, kelainan hiperaktif/kurang memperhatikan, dan demensia.[35][36] Sebaliknya, kini dinyatakan bahwa asupan lemak trans, yaitu yang ada pada minyak nabati yang dihidrogenasi sebagian, adalah faktor risiko bagi penyakit jantung.Banyaknya nutrisi yang dibutuhkan manusia antara lain karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Jumlah energi yang dikeluarkan saat melakukan aktivitas sehari-hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar